setiap hari yang daftar luar biasa
Kabupaten Bandung (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung menyampaikan bahwa waktu tunggu pelaksanaan rukun Islam kelima, yakni ibadah haji di daerah tersebut sudah mencapai 23 tahun.

“Jika mendaftar pada hari ini, waktu tunggunya sudah mencapai 23 tahun. Karena setiap hari yang daftar luar biasa,” kata Kepala Kemenag Kabupaten Bandung Cece Hidayat di Bandung, Kamis.

Cece mengatakan saat ini jumlah calon haji reguler di Kabupaten Bandung yang mengantre atau masuk daftar tunggu mencapai 60.000 orang.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau masyarakat untuk tidak ragu mendaftar haji sejak dini, mengingat masa tunggu haji di Kabupaten Bandung telah mencapai 23 tahun.

“Gerakan masyarakat daftar haji usia muda itu sedang kita galakan agar masyarakat paham bahwa daftar tunggu cukup lama, sehingga anak-anak yang baru usia 12 tahun didorong kita untuk daftar haji,” kata dia.

Ia menambahkan masyarakat atau para orang tua bisa langsung mendaftarkan anaknya saat usia 12 tahun dengan mendatangi kantor Kemenag untuk memperoleh syarat, sebelum nantinya melakukan pembayaran di bank yang telah melayani penerima setoran ibadah haji.

Baca juga: Antrean 34 tahun, Kemenag DIY imbau masyarakat daftar haji sejak dini
Baca juga: Kemenag: Daftar tunggu haji Mataram tercatat 22.000 orang


Menurut Cucu, apabila usia 12 tahun sudah mendaftar atau didaftarkan haji maka sudah bisa berangkat haji saat menginjak usia 35 tahun.

“Apabila memiliki anak usia 12 tahun dan memiliki ekonomi cukup mapan, ayo daftar haji ke Kemenang Bandung dengan menyiapkan setoran awal sebesar Rp25 juta ke bank untuk mendapat porsi haji,” katanya.

Selain itu, dia menyebutkan pada musim haji 2024, jumlah jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci mencapai 2.679 orang. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan tahun 2023 lalu yang sebanyak 2.579 jamaah.

Dari 2.679 jamaah, 150 orang di antaranya adalah lansia. Mereka adalah calon jamaah yang baru saja menyelesaikan pelunasan. Sebagian lainnya merupakan calon jamaah haji di masa pandemi COVID-19 dan tidak bisa menunaikan ibadah haji karena regulasi.

“Jadi memang tahun ini masih tahun lansia ya, lansia kita masih menggarap program itu. Karena kita memang ada jemaah haji yang secara kesehatan bagus tapi secara usia juga lansia. Kita akan fasilitasi masyarakat yang seperti itu,” katanya.

Baca juga: Mahfud janjikan biaya haji murah dan daftar tunggu cepat
Baca juga: Kemenag NTB ajukan tambahan 5.000 kuota haji, perpendek masa antrean
Baca juga: Kemenag sampaikan ke DPR RI daftar tunggu haji Sulsel terlama 47 tahun


 

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024