Yogyakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta warga yang masih tinggal di daerah berbahaya Gunung Merapi agar mau bergabung di Relokasi Hunian Tetap yang telah disediakan pemerintah.

Dalam acara peninjauan relokasi Hunian Tetap pasca erupsi Gunung Merapi Huntap Pagerjurang, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Jumat Kepala Negara secara khusus meminta jajaran pemerintah untuk terus mengimbau warga.

"Teruslah diajak bicara baik-baik agar pada saatnya nanti tidak ada lagi saudara kita yang tinggal di tempat berbahaya," kata Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam acara peninjauan dan dialog dengan warga itu adalah Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Sleman Sri Purnomo, Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto dan Kepala BNPB Syamsul Ma`arif.

Sementara itu kepada warga Huntap Pagerjurang, Presiden berpesan agar warga selalu mencermati dan mempelajari kondisi alam di lingkungannya sebagai bagian dari tanggap bencana.

"Sebab kalau kita tidak belajar berarti kita tidak memahami... padahal Tuhan YME mengajarkan agar kita mengenal betul alam (tempat tinggal)," kata Presiden.

Menurut Presiden, relokasi warga dari tempat tinggal semula mereka di lereng Gunung Merapi yang terdampak bencana merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi rakyatnya.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk tidak membiarkan warga negaranya tinggal di tempat berbahaya.

Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa Indonesia memang terletak di daerah yang rentan sejumlah bencana alam namun negeri ini juga dianugerahi oleh tanah yang subur dan kekayaan sumber daya alam.

Bencana erupsi Merapi yang terjadi 26 Oktober 2010 telah mengakibatkan 2.682 unit rumah di kawasan Yogyakarta hilang, rusak berat dan tidak layak huni sedangkan di Jawa Tengah 175 unit rumah rusak berat.

Hunian tetap (huntap) di wilayah barat Sungai Gendol dibangun sebanyak 1.737 unit di sembilan lokasi yaitu Karangkendal, Pagerjurang, Plosokerep, Dongkelsari Kuwang, Randusari, Batur, Gondang 2 dan Gondang 3.

Kebutuhan air minum untuk kawasan Huntap memanfaatkan aliran Sungai Kuning di Desa Umbulharjo, Cangkringan.

Kawasan Huntap dilengkapi dengan aktivitas pertanian, perkebunan dan strategi eko-restorasi.

Dalam peninjauan itu Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono juga didampingi oleh antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M.Nuh, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari E Pangestu, dan Juru Bicara Presiden Julian A Pasha. Tampak juga putra sulung Presiden Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono.

Seusai melakukan peninjauan itu, Presiden beserta rombongan kemudian menuju Gedung Agung untuk melakukan Sholat Jumat.

Pada sore harinya, Presiden Yudhoyono dijadwalkan untuk meninjau Museum Soeharto di Dusun Kemusuk Lor, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul.

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013