Kegiatan merupakan langkah strategis dan tepat yang dilakukan desa adat bersama generasi muda Sabha Yowana Kuta di tengah gempuran budaya asing
Badung (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Badung, Bali bersama seluruh masyarakat Kuta, Badung melestarikan seni dan budaya Bali salah satunya melalui pelaksanaan Festival Seni Budaya (FSB) XII tahun 2024 yang diselenggarakan masyarakat di Desa Adat Kuta.
 
"Kegiatan merupakan langkah strategis dan tepat yang dilakukan desa adat bersama generasi muda Sabha Yowana Kuta di tengah gempuran budaya asing," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa di Badung, Kamis.
 
Ia mengatakan Pulau Bali khususnya Kabupaten Badung adalah wilayah pariwisata berbasis budaya. Atas dasar itu maka pihaknya di pemerintahan memastikan akan terus berkomitmen dalam memberikan dukungan dan mengapresiasi aktivitas dan upaya pelestarian seni dan budaya yang dilakukan masyarakat termasuk FSB Desa Adat Kuta itu.
 
Menurutnya, wilayah Kuta adalah destinasi tujuan wisata domestik dan internasional yang selama ini juga telah memberikan kontribusi besar bagi Kabupaten Badung dari sisi fiskal.

Baca juga: Tari Pelgongan Rajapatni kenalkan Bali-Majapahit ke warga Jepang
 
Ia menambahkan dengan adanya kegiatan itu maka pihaknya sangat yakin Desa Adat Kuta siap menghadapi akulturasi budaya dan dapat terus meningkatkan sektor pariwisatanya.
 
“Semoga festival seni budaya ini bukan hanya sebagai ajang hiburan, melainkan juga mampu mencerminkan representasi potensi generasi muda Desa Adat Kuta terhadap budaya Bali agar semakin kuat dan terjaga," tambah Sekda Adi Arnawa.
 
Sementara itu, Ketua panitia festival I Wayan Andika Mandala Putra mengungkapkan Festival Seni Budaya di Kuta tahun ini mengusung tema 'Balakosa Catra Budaya' yang mengandung makna yaitu Generasi Muda sebagai Payung Pewaris Budaya.
 
Melalui tema tersebut, festival itu memberikan ruang untuk berkreasi dan berekspresi kepada para generasi muda sebagai penerus dalam menjaga kelestarian seni dan budaya tradisional Bali.
 
“Kegiatan ini kami laksanakan sebagai upaya untuk menggali serta melestarikan seni dan budaya Bali sekaligus menumbuhkembangkan jiwa sportivitas, memupuk semangat solidaritas antarkelompok pemuda sekaligus sebagai ajang promosi tahunan pariwisata budaya Desa Adat Kuta,” ungkapnya.

Baca juga: Perajin gamelan Bali tetap eksis lestarikan budaya
Baca juga: Mengenal pungutan wisman untuk lestarikan budaya dan alam Bali

Pewarta: Fikri Yusuf/Rolandus Nampu
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024