Amsterdam (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Kerajaan Belanda Mark Rutte mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Qatar atas mediasinya dalam konflik antara Israel dan Hamas.

Melalui unggahannya di platform sosial media X pada Kamis (14/3), Rutte mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani mengenai situasi kemanusiaan yang menyedihkan di Gaza.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Emir atas mediasi Qatar dalam konflik yang mengerikan ini,” kata Rutte.

Dia menambahkan bahwa sangat penting untuk mencapai kesepakatan, sesegera mungkin, mengenai pembebasan sandera, dan segera menghentikan pertempuran untuk memungkinkan peningkatan besar dalam pasokan bantuan ke Gaza.

“Penting untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin mengenai pembebasan sejumlah besar orang yang masih disandera oleh Hamas dan mengenai penghentian segera pertempuran untuk memungkinkan peningkatan besar dalam pasokan bantuan ke Gaza,” ucapnya.
Baca juga: UE minta Israel berhenti halangi akses bantuan ke Gaza

Adapun Selasa (12/3) lalu, Juru Bicara Resmi Kementerian Luar Negeri Majed bin Mohammed Al Ansari menegaskan kelanjutan upaya Qatar baik di tingkat regional maupun internasional untuk gencatan senjata di Gaza menjelang Idul Fitri, meskipun situasi di lapangan sangat rumit dan situasi kemanusiaan yang memburuk.

Saat menyampaikan konferensi pers mingguan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Al Ansari mengatakan masih ada harapan untuk mencapai kesepakatan sebelum Idul Fitri, namun situasi di lapangan sangat rumit.

“Kami semua sedang berupaya mencapai kesepakatan sebelum awal Ramadan, namun itu tidak menghalangi kami untuk terus melakukan upaya dan negosiasi mencapai kesepakatan,” kata Al-Ansari.

Beberapa hari belakangan terjadi pembicaraan maraton yang dimediasi Qatar, Mesir dan Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel sebelum Ramadan yang dimulai pada Senin (11/3).

Akan tetapi, pembicaraan tersebut tidak menghasilkan terobosan apa pun lantaran Tel Aviv menolak tuntutan Hamas untuk mengakhiri serangan mematikan Israel di Gaza dan mundur dari wilayah kantong tersebut sebagai imbalan atas setiap kesepakatan.

Baca juga: Salurkan bantuan ke Gaza, AS hingga Qatar setuju buka pelabuhan Ashdod
Baca juga: Qatar kecam rekor pembunuhan jurnalis oleh Israel


Sumber : QNA

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024