Cirebon (ANTARA News) - Gas misterius yang muncul sejak Minggu malam kemarin (13/8) di bawah jembatan Jalan Tentara Pelajar, Gunung Sari Cirebon sampai, Senin sore masih belum diketahui dari mana asalnya, padahal dua instansi yang diduga mempunyai jaringan di bawah Jembatan yaitu PT Telkom dan PN Gas telah membantah pipa milik mereka terbakar. Warga RW07, Bedengbatu, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, yang ada di sekitar lokasi itu masih diliputi kekhawatiran karena sesekali dari bawah jembatan itu tercium bau belerang yang menyengat. Sebelumnya pada Minggu malam, seorang warga yang tengah duduk-duduk dekat jembatan tersebut dikejutkan dengan suara ledakan dan percikan api dari sebuah pipa yang ada di bawah jembatan tersebut sehingga menimbulkan asap tebal kehitaman dan bau belerang. Warga kemudian melaporkannya ke Polresta Cirebon dan pemadam kebakaran sehingga polisi yang tiba ke lokasi langsung memasang garis polisi di sekitar TKP, dan dua unit pemadam kebakaran dari Pemkot Cirebon langsung melakukan penyemprotan. Namun, upaya penyemprotan itu tersebut sia-sia, karena belum jelas dari titik mana muncul kebocoran gas itu. Karena menduga gas itu dari pipa gas alam milik PN Gas yang bocor, maka petugas kepolisian kemudian memanggil petugas dari Kantor PN Gas yang begitu tiba di lokasi langsung memeriksa pipa dan beberapa kali melakukan penyemprotan dengan menggunakan tabung pemadam . Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas yakin asap tersebut bukan berasal dari pipa gas, namun berasal dari sebuah kabel Telkom yang terbakar. Mendengar penjelasan dari petugas kantor gas tersebut, polisi kemudian memanggil petugas dari PT Telkom, anehnya petugas terakhir juga menyimpulkan asal asap bukan dari kabel bawah tanah milik Telkom karena sama sekali tidak gangguan komunikasi melalui kabel tersebut. Karena belum berhasil akhirnya polisi hanya melakukan sterilisasi lokasi dengan membentang garis polisi, dan beberapa warga masih tampak berjaga-jaga dilokasi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006