Semua yang ingin negara ini baik, pasti mau rekonsiliasi. Yang nggak ingin negara ini baik akan mencegah rekonsiliasi.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Muhammad Sarmuji menilai rekonsiliasi nasional penting untuk dilakukan usai Pemilu 2024, karena menjadi fondasi yang krusial untuk menciptakan stabilitas sosial, politik, dan ekonomi demi mewujudkan pembangunan bangsa dan negara yang berkelanjutan.

“Rekonsiliasi nasional sangat penting untuk mewujudkan stabilitas politik. Stabilitas politik adalah prasyarat bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan,” kata Sarmuji, di Jakarta, Jumat.

Menurut Sarmuji dalam membangun rekonsiliasi bisa dengan memanfaatkan momentum Idul Fitri 1445 Hijriah guna menciptakan situasi kondusif setelah Pemilu 2024, demi menyongsong pembangunan bangsa yang berkelanjutan.

“Saat ini Indonesia lagi bertumbuh dengan baik dibandingkan dengan rata-rata negara lain. Kita bisa memanfaatkan Hari Raya Idul Fitri sebagai momentum rekonsiliasi nasional,” katanya pula.

Menurutnya pula, rekonsiliasi nasional sangat penting dalam menjaga stabilitas politik, yang merupakan prasyarat bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan. Apalagi saat ini, Indonesia sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik dibandingkan dengan rata-rata negara lain.

Sarmuji menyatakan bahwa dalam rangka mencapai rekonsiliasi nasional, diperlukan sikap kelegowoan dan kenegarawanan dari semua pihak yang terlibat dalam proses politik.

Dia juga menekankan bahwa era kontestasi telah berakhir, dan saatnya bagi seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu kembali sebagai bagian dari keluarga besar bangsa.

“Kita membutuhkan kelegowoan dan kenegarawanan pihak yang berkontestasi. Kita mesti tahu kapan mulai dan kapan berhenti. Era kontestasi sudah selesai. Saatnya kumpul kembali sebagai bagian keluarga besar bangsa Indonesia,” ujar Sarmuji pula.

Menurut Sarmuji, semua pihak yang menginginkan kemajuan bagi negara ini pasti akan selalu mendukung proses rekonsiliasi.

Dia juga mengingatkan bahwa jika ada pihak-pihak yang berusaha menghalangi upaya rekonsiliasi, maka pihak tersebut tidak menginginkan kemajuan pembangunan bangsa dan negara.

Dalam konteks perayaan Idul Fitri, Sarmuji menegaskan bahwa momentum ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk membangun dialog dan perdamaian di antara berbagai pihak yang terlibat dalam politik.

“Semua yang ingin negara ini baik, pasti mau rekonsiliasi. Yang nggak ingin negara ini baik akan mencegah rekonsiliasi,” kata Sarmuji pula.
Baca juga: PAN: Perlu rekonsiliasi nasional kembalikan keutuhan berbangsa
Baca juga: TKN: Persatuan Jokowi dan Prabowo adalah wujud rekonsiliasi nasional


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024