Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengatakan daerahnya telah menjadi produsen produk halal dalam memenuhi pasar produk halal domestik maupun global.

Menurutnya dalam kurun waktu tahun 2022 dan 2023, ekspor produk halal di Kepri telah berkontribusi Rp120 miliar melalui Bintan Industrial Estate sebagai Kawasan Bintan Inti Halal Hub. Salah satu produk ekspor utamanya ialah coconut.

"Melalui dukungan program industri halal, Kepri sejak tahun 2021 sampai 2023 berhasil memperoleh penghargaan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) sebagai provinsi dengan program halal terbaik di Indonesia," kata Gubernur Ansar usai mendampingi Wapres RI Ma'ruf Amin membuka Kepri Ramadhan Fair 2024 di Gedung Daerah Tanjungpinang, Jumat.

Gubernur Ansar menyatakan capaian ini berkat kontribusi Pemprov Kepri bekerja sama dengan Komite Daerah Ekonomi dan Syariah (KDEKS) setempat dalam rangka menjadikan Kepri sebagai salah satu pionir terhadap kemajuan ekonomi dan keuangan syariah dalam perwujudan Indonesia sebagai pusat halal dunia, salah satunya melalui penguatan ekosistem keuangan syariah melalui program halal center.

Program itu dipusatkan di Perguruan Tinggi STAIN Abdurahman dan Politeknik Batam, di mana mencakup peran mulai dari sertifikasi halal yang telah mencapai 10.845 sertifikat halal, pendampingan, pelatihan, kurasi produk dan perluasan pangsa pasar produk halal.

"Hal ini sesuai arahan Pak Wapres selaku Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Syariah (KNEKS)," ucap Ansar.

Selain itu, kata Ansar, Pemprov Kepri juga terus melakukan penguatan modal bagi pelaku UMKM dengan Subsidi bunga nol persen, melalui Bank Riau Kepri (BRK) Syariah sejak November 2021 sampai Februari 2024 dengan penyaluran Rp21,78 miliar. Jumlah total penerima manfaat sebanyak 1.133 UMKM.

"Untuk tahun ini diproyeksikan sekitar 2000 UMKM dengan total penyaluran sekitar Rp60 miliar," ungkap Gubernur Ansar.

Sementara, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri Suryono melaporkan tingginya transaksi umat Islam secara global pada sektor ekonomi syariah di tahun 2023 mencapai 2,4 triliun dolar AS. Ini disebabkan oleh tingginya kontribusi sektor makanan dan minuman halal.

Kemudian untuk tingkat domestik atau nasional, ekonomi keuangan syariah juga tumbuh positif. Sektor unggulan halal value chain di tahun 2023 tumbuh sebesar 3,93 persen.

Menurutnya hal ini didorong oleh tingginya pariwisata ramah muslim yang tumbuh sejalan dengan capaian Indonesia dalam global muslim travel index 2023 yang menduduki peringkat pertama destinasi wisata halal global bersama Malaysia.

"Sementara di Kepri, berlanjutnya pemulihan ekonomi tercermin dari pertumbuhan ekonomi Kepri tahun 2023 sebesar 5,20 persen. Angka ini adalah pertumbuhan tertinggi di Sumatera dan lebih tinggi dari nasional," katanya.

Ia optimistis produk halal di Kepri, salah satunya pariwisata halal akan terus berkembang karena letak geografis yang berdekatan dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia. Apalagi tingkat kunjungan wisman ke Kepri didominasi warga Malaysia dan Singapura.

"Ini jadi peluang yang sangat bagus kalau dioptimalkan dengan baik, karena pariwisata halal akan mendongkrak kunjungan wisman ke Kepri, terutama Malaysia yang mayoritas penduduknya umat Muslim, sama halnya dengan Kepri," katanya pula.

Baca juga: Wapres yakini target 10 juta produk bersertifikat halal tercapai

Baca juga: Kemenkop UKM: 1,4 juta produk makanan di Indonesia bersertifikat halal

Pewarta: Ogen
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024