Jakarta (ANTARA) - Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kondisi delapan daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah berangsur normal, Jumat petang, setelah dilanda banjir dengan ketinggian muka air mencapai 2-3,4 meter.

"Kondisi demikian didapatkan berdasarkan pantauan tim reaksi cepat yang bersiaga di daerah yang dilanda banjir itu," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan hujan deras dengan durasi lama menyebabkan air Sungai Kahayan meluap dan membanjiri pemukiman dan fasilitas umum di sekitarnya dengan ketinggian muka air 2-3,4 meter, sejak tiga pekan yang lalu.

Namun, ia menyebutkan, karena intensitas hujan berkurang pada Kamis (14/3)-Jumat ini maka genangan banjir di Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan, Pulang Pisau, Gunung Mas, Katingan, Murung Raya, Sukamara, dan Kota Palangka Raya, sudah berangsur surut.

Baca juga: Pemerintah relokasi rumah rusak berat akibat banjir di dua kabupaten

Oleh karena kondisi membaik setelah banjir, katanya, sebagian besar warga yang terdampak sudah mulai kembali ke rumah masing-masing, dan hanya tinggal beberapa yang memilih masih berada di posko pengungsian.

Data terkini diterima BNPB mencatat korban banjir di Kota Palangka Raya 6.954 keluarga, Barito Selatan (5.302), Pulang Pisau (1.976), Gunung Mas (639), Katingan (206), Murung Raya (180), dan Sukamara (85).

Meski tidak menyebutkan secara rinci warga dari data itu yang masih menempati posko pengungsian, Abdul memastikan setiap korban yang mengungsi itu terlayani dengan baik di lima posko pengungsian darurat.

Setiap posko darurat yang berupa tenda dan gedung pemerintahan di masing-masing daerah tersebut sudah didukung dengan pelayanan kesehatan, dapur umum, air bersih, dan sarana sanitasi.

Baca juga: Pemkot Semarang: 158.137 warga terdampak banjir
Baca juga: Gubernur: Ada indikasi penebangan liar di lokasi banjir dan longsor
Baca juga: Warga Gunungkidul diimbau waspada hujan lebat disertai angin kencang

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024