Surabaya (ANTARA News) - Tuan rumah Indonesia gagal menyandingkan gelar juara nomor tunggal pada turnamen tenis internasional ITF Junior Piala Widjojo Soejono XXXII/2013 di Surabaya, Minggu.

Pada laga final di lapangan tenis Kodam V Brawijaya Surabaya, tuan rumah hanya merebut juara pada nomor tunggal putri melalui Efriliya Herlina, sedangkan Achmad Imam Maruf yang berlaga di tunggal putra harus mengakui keunggulan lawannya.

Efriliya yang menjadi unggulan pertama turnamen Grade IV itu mengalahkan petenis Rusia, Polina Golubovskaya, dengan dua set langsung 6-1, 6-4.

Hasil ini sekaligus membalas kekalahan Efriliya dari pemain unggulan ke-8 itu pada final ITF Junior di Jakarta pada pekan sebelumnya.

"Saya belajar dari kekalahan sebelumnya dan berusaha tampil lebih sabar. Polina kelihatan tertekan setelah minggu lalu bisa mengalahkan saya," kata Efriliya yang tahun lalu juga sukses menembus babak final di Surabaya.

Polina Golubovskaya sebenarnya sempat memberi perlawanan pada set kedua dengan unggul 4-3, tetapi Efriliya berbalik menekannya dan mematahkan servis lawan untuk memenangkan pertandingan 4-6.

Bagi petenis kelahiran Trenggalek, Jawa Timur, itu, gelar kali ini merupakan yang kedua sepanjang lima kali tampil di final ITF Junior dan gelar pertama direbutnya tahun 2011 di Jakarta.

"Ini tahun terakhir saya mengikuti ITF Junior dan bersyukur bisa meraih juara. Mulai tahun depan, saya akan lebih fokus mengikuti turnamen di kategori senior seperti women circuit," tambahnya.

Selain merebut gelar tunggal putri, Efriliya Herlina juga menjuarai nomor ganda putri di ITF Junior Widjojo Soejono tahun ini, bersama pasangannya asal India, Parminder Kaur.

Pada laga final yang dimainkan Sabtu (19/10), mereka menundukkan ganda Thailand, Pichayatida Jandaeng/Priyachanok Sukkanha, dengan skor 7-6 (3), 7-5.

Dari final tunggal putra, penampilan gemilang pemain berfasilitas "wild card" Achmad Imam Maruf sejak babak pertama, akhirnya harus terhenti di laga final oleh unggulan pertama Connor Heap.

Maruf sempat memberikan perlawanan sengit kepada petenis Selandia Baru tersebut pada set pertama, tetapi penampilannya menurun di set kedua dan banyak tertekan sehingga akhirnya kalah 4-6, 1-6.

"Saya kalah jam terbang dari Connor, tapi bisa lolos ke final sudah merupakan pencapaian bagus. Apalagi, saya masuk babak utama turnamen ini dengan modal `wild card`," kata Maruf.

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013