Upaya peningkatan serapan akan terus digenjot seiring tibanya panen raya
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) kepada 479 keluarga penerima manfaat (KPM) di  Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara yang diserahkan secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo.

“Hari ini saya mendampingi Bapak Presiden Jokowi untuk memastikan bantuan pangan beras disalurkan secara tepat termasuk di wilayah yang jauh dari perkotaan seperti di Kabupaten Padang Lawas,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Arief mendampingi Presiden Jokowi menyalurkan bantuan pangan beras 10 kg kepada 479 KPM di di Gudang Daerah Terpencil (GDT) Huta Lombang Kabupaten Padang Lawas.

Kehadiran Presiden, jelas Arief, untuk memastikan cadangan beras pemerintah (CBP) disalurkan secara tepat sasaran dan merata, termasuk di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan.

“Total KPM di Padang Lawas berdasarkan data Kemenko PMK berjumlah 15.960 KPM, namun untuk hari ini bantuan pangan beras diserahkan kepada 479 KPM dari Kecamatan Lubuk Barumun,” ujar Arief.

Arief menuturkan GDT merupakan gudang pangan Perum Bulog yang ditempatkan di daerah-daerah terpencil seperti Kabupaten Padang Lawas, Tarakan, Wakatobi, Rote, Merauke, dan lain-lain yang jauh dariku perkotaan. GDT Huta Lombang di Padang Lawas berkapasitas 500 ton beras.

Lebih lanjut Arief menjelaskan stok beras Perum Bulog secara nasional per 14 Maret 2024 dalam kondisi yang aman mencapai 1,1 juta ton. Sementara serapan beras dari petani (dalam negeri) terus meningkat mencapai 19 ribu ton.

“Upaya peningkatan serapan akan terus digenjot seiring tibanya panen raya. Jumlah ini dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan selama Ramadan dan Idul Fitri 2024,” kata Arief.

Sementara itu, Presiden Jokowi menyebut bantuan pangan beras rencananya akan disalurkan hingga bulan Juni 2024.

Untuk itu, Presiden meminta masyarakat agar tidak perlu khawatir karena pemerintah telah menyiapkan upaya-upaya antisipasi terhadap dampak kenaikan harga pangan dunia, terlebih dalam momentum Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Beras ini diberikan kepada bapak-ibu karena harga beras naik. Kenaikan itu terjadi tidak hanya di negara kita Indonesia tetapi di seluruh dunia karena ada perubahan iklim. Ada yang panen gagal karena perubahan iklim, hujan terlalu deras, dan kering terlalu panjang,” kata Jokowi di hadapan penerima manfaat.
Baca juga: Bapanas-ID FOOD sasar tujuh provinsi penanganan stunting di 2024
Baca juga: Bantuan pangan berkontribusi tekan prevalensi stunting di Kota Bekasi
Baca juga: Bapanas: Bantuan pangan penanganan stunting berdayakan peternak lokal


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024