Jakarta (ANTARA News) - Analis pasar modal memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal pekan, Senin, (21/10) akan berfluktuasi.

"Pada Senin (21/10), indeks BEI diperkirakan bergerak mixed di level 4.486-4.577 poin," kata analis PT Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja di Jakarta, Minggu.

Ia mengemukakan perdagangan pada Senin akan dipengaruhi oleh data neraca perdagangan Jepang yang diperkirakan mengalami defisit sebesar 500 miliar yen dan tingkat inflasi Hongkong yang diperkirakan sebesar 4,05 persen year on year.

"Sementara itu dari AS, akan keluar data mengenai existing home sales yang diperkirakan mengalami penurunan dua persen dari bulan sebelumnya," paparnya.

Christandi merekomendasikan beberapa saham-saham yang diperkirakan bergerak menguat pada awal pekan (21/10) yakni Harum Energy (HRUM), Summarecon Agung (SMRA), Bumi Serpong Damai (BSDE), dan Pakuwon Jati (PWON).

Sementara itu, Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan secara teknikal indeks BEI masih memiliki ruang untuk melanjutkan kenaikan, meski demikian pelaku pasar tetap perlu mewaspadai potensi pembalikan arah.

"Pada perdagangan Senin (21/10), diperkirakan IHSG akan berada di kisaran 4.508-4.572 poin," katanya.

Ia mengemukakan beberapa saham yang dapat dipertimbangkan pelaku pasar untuk bertransaksi yakni Semen Indonesia (SMGR), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), Astra International (ASII), dan Wijaya Karya (WIKA).

Sementara, analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan kegagalan IHSG menembus level 4.600 poin pada akhir pekan lalu (Jumat, 18/10) menandakan bahwa eforia penguatan sudah mulai berakhir.

"Pelaku pasar perlu mewaspadai adanya potensi koreksi," ujarnya.

Ia juga merekomendasikan saham yang dapat diperhatikan diantaranya Energi Mega Persada (ENRG), Adaro Energy (ADRO), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dan Holcim Indonesia (SMCB) untuk perdagangan pada awal pekan depan.



Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013