Berlin (ANTARA) - Pemogokan yang kerap dilakukan staf perkeretaapian dan penerbangan di Jerman dapat membawa konsekuensi negatif bagi negara itu sebagai sebuah lokasi bisnis, demikian peringatan dari sebuah asosiasi pengusaha pada Jumat (15/3).

Steffen Kampeter, direktur pelaksana di Konfederasi Asosiasi Pengusaha Jerman (BDA), mengatakan kepada surat kabar Rheinische Post: "Pemogokan di infrastruktur penting tidak hanya mengganggu, tetapi juga menghambat pertumbuhan." Kehancuran ekonomi "tidak hanya menyangkut perusahaan-perusahaan yang terkena dampak langsung, tetapi juga seluruh perekonomian," imbuhnya.

Institut Ekonomi Jerman (IW) memperkirakan bahwa satu hari pemogokan kereta api nasional merugikan hingga 100 juta euro (1 euro = Rp17.042) atau sekitar 109 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.582) dalam output ekonomi.
 
Foto yang diambil pada 10 Januari 2024 ini menunjukkan kereta api di stasiun pusat Frankfurt di Frankfurt, Jerman. (Xinhua/Zhang Fan) 


"Hilangnya kepercayaan terhadap keandalan infrastruktur merupakan kerugian bagi Jerman sebagai sebuah lokasi untuk berbisnis," ujar Kampeter, yang mengkritik tindakan serikat pekerja sebagai tindakan yang "tidak proporsional." Dia meminta para legislator untuk "membuat komitmen yang jelas bahwa aksi industrial harus tetap menjadi pengecualian."

Meskipun pemerintah tidak dapat ikut campur dalam perselisihan upah yang tengah berlangsung, Menteri Transportasi Jerman Volker Wissing mengatakan kepada lembaga penyiaran publik ARD bahwa "kami akan mencermati hal ini dengan saksama."

"Setelah perselisihan upah ini diselesaikan, kami harus mengkaji apakah kami memerlukan perubahan atau tidak," imbuhnya. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024