Kita bersyukur atas kinerja ekonomi Kalbar yang tetap solid, dengan pertumbuhan ekonomi 44,6 persen tahun 2023 dan prospek ekonomi lebih baik di 2024.
Pontianak (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat (BI Kalbar) melakukan terobosan pengendalian inflasi dengan Kick Off Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2024 dilaksanakan di halaman Kantor Gubernur Kalbar.

"Dalam situasi ketidakpastian ekonomi global, kita bersyukur atas kinerja ekonomi Kalbar yang tetap solid, dengan pertumbuhan ekonomi 44,6 persen pada tahun 2023 dan prospek ekonomi yang lebih baik pada tahun 2024," kata Kepala Perwakilan BI Kalbar Nur Asyura Anggini Sari, di Pontianak, Senin.

Dia menambahkan, stabilitas ekonomi Kalbar juga masih sangat baik, dengan tingkat inflasi yang tetap terkendali pada bulan Februari kemarin sebesar 2,56 persen.

Terkait hal tersebut, pihaknya bersama Pemprov Kalbar berupaya menjaga agar angka inflasi di Kalbar tidak tinggi selama pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan dan menyambut Idul Fitri 2024 mendatang.

Untuk itu, pihaknya menggelar Kick Off Serambi 2024, sebagai upaya pencegahan inflasi di Kalbar.

"Dalam Kick Off Serambi 2024 ini kami menggelar beberapa kegiatan, di antaranya Gelar Pangan Murah, penukaran uang baru dengan uang kartal yang disiapkan sebesar Rp3,19 triliun, serta kegiatan sosialisasi cinta rupiah yang kita laksanakan dari tanggal 18 Maret hingga 4 April," ujarnya lagi.

Penjabat Gubernur Kalbar Harisson mengatakan Kick Off Serambi yang dilaksanakan BI Kalbar ini merupakan upaya yang dilakukan untuk penurunan angka inflasi di Pontianak.

"Saya menyambut baik pelaksanaan kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri dan Gerakan Pangan Murah 2024, acara ini merupakan momen yang penting bagi kita semua khususnya dalam rangka menyambut bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah. Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi antara Provinsi Kalimantan Barat, Bank Indonesia, dan berbagai pihak terkait dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di Kalbar," katanya pula.

Harisson juga mengatakan, melalui kegiatan ini, masyarakat dapat melakukan penukaran uang pecahan kecil dengan mudah dan aman. Sedangkan Gerakan Pangan Murah menyediakan akses untuk masyarakat terhadap bahan pangan dengan harga yang terjangkau.

Dia juga mengajak masyarakat Kalbar untuk memanfaatkan Program Serambi dan Gerakan Pangan Murah dengan sebaik-baiknya, dan mengimbau kepada para pedagang agar tidak menaikkan harga bahan pokok secara tidak wajar.

"Dan ini sebenarnya kita dalam rangka menekan inflasi, seperti diketahui menjelang hari besar keagamaan bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri permintaan masyarakat terhadap sembako itu meningkat, sehingga memungkinkan terjadinya peningkatan harga, untuk itu kami tetap melakukan Gelar Pangan Murah," ujarnya lagi.

Kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri dan Gerakan Pangan Murah ini merupakan kerja sama antara BI dan Bulog sebagai upaya untuk menekan angka inflasi yang terjadi saat ini.

"Diharapkan dengan adanya kegiatan ini masyarakat menjadi terbantu dan dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya Program Serambi ini, agar dapat menjadi berkah di bulan yang suci ini," kata Harisson.
Baca juga: Galar Pangan Murah di Kalbar digencarkan untuk kendalikan inflasi
Baca juga: Pontianak masuk 10 besar kota terendah inflasi se-Indonesia

Pewarta: Rendra Oxtora dan Jumadi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024