Jakarta (ANTARA) - Sebuah riset terbaru menunjukkan konsumsi minuman dengan pemanis buatan dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi atau kondisi di mana denyut jantung tidak beraturan.

Melansir Medical Daily, Selasa, atrial fibrilasi dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung dan meningkatkan risiko penyakit stroke, gagal jantung, dan penyakit jantung lainnya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, diperkirakan 12,1 juta orang di Amerika Serikat mengalami atrial fibrilasi pada tahun 2030.

Baca juga: Ahli: Pemanis buatan di produk "no sugar" lebih berbahaya dari gula

Baca juga: Ahli Gizi: Gula dalam buah-buahan juga dapat meningkatkan berat badan


Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal American Heart Association, mengonsumsi dua liter atau lebih minuman dengan pemanis buatan dalam seminggu secara rutin, meningkatkan risiko gangguan jantung hingga 20 persen.

Penelitian yang menguji 200.000 data diet dan genetik orang dewasa dari UK Biobank itu, menemukan bahwa 9.362 partisipan menunjukkan gejala atrial fibrilasi dalam sepuluh tahun.

Kepala tim peneliti Ningjian Wang menjelaskan seseorang yang mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan sebanyak 2 liter per minggu memiliki risiko atrial fibrilasi sebanyak 10 persen dibandingkan yang tidak mengonsumsi minuman tersebut.

"Angka ini bisa naik ke 20 persen bagi orang yang mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan sebanyak lebih dari dua liter per minggu," kata Ningjian.

Oleh karenanya, Ningjian, menganjurkan untuk mengurangi atau bahkan menghindari minuman yang mengandung pemanis buatan.

"Bukan berarti meminum minuman dengan pemanis buatan yang rendah gula dan rendah kalori menjadi lebih sehat, minuman itu juga memiliki risiko terhadap kesehatan tubuh," tambah Ningjian.

Baca juga: Kemenkes: Batasi konsumsi pemanis buatan untuk cegah risiko kesehatan

Baca juga: WHO batasi konsumsi harian pemanis buatan maksimal 40 mg/berat badan

Baca juga: Benarkah pemanis buatan benar-benar berisiko buruk terhadap kesehatan?

 

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024