Mari berdemokrasi secara dewasa, siap kalah dan siap memang, lalu bersatu kembali membangun bangsa Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi mengajak seluruh masyarakat untuk tidak tenggelam dalam konflik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, terlebih saat hasil rekapitulasi nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan selesai.

"Mari berdemokrasi secara dewasa, siap kalah dan siap memang, lalu bersatu kembali membangun bangsa Indonesia. Pemilu hanyalah cara memilih pemimpin, bukan untuk berpecah-belah," kata Fahrur saat dikonfirmasi dari Jakarta, Selasa.

Menurut dia, seluruh lapisan masyarakat harus bersatu di bawah pemimpin terpilih yang baru demi membawa Indonesia lebih maju.

Tidak hanya untuk masyarakat, hal tersebut juga berlaku kepada seluruh elite politik agar mau berdamai dan bersatu membangun Indonesia.

Terkait gelombang massa menolak hasil pemilu, hal tersebut dia nilai harus dilakukan karena bagian dari sifat berdemokrasi. Namun demikian, upaya penolakan tersebut harus dilakukan dengan cara yang telah diatur hukum.

Dengan demikian, proses penggugatan pun bisa berjalan dengan kondusif tanpa harus melalui aksi anarkis.

Baca juga: Said Aqil Siradj: Politik Identitas haram dalam Al-Quran

Baca juga: PBNU: Elite politik harus muhasabah diri di bulan Ramadhan 


"Silakan masyarakat menyampaikan aspirasinya melalui jalur konstitusi, hindari lah gerakan yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Keselamatan bangsa Indonesia adalah segalanya," tutur dia.

Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi dan anggota DPRD kabupaten/kota, dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Kemudian pada pemilu legislatif diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024