Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar melemah terhadap yen di Asia pada Rabu, setelah laporan pekerjaan AS yang lemah memicu ekspektasi Bank Sentral AS atau Federal Reserve akan mempertahankan program stimulusnya sampai tahun depan.

Greenback diambil 97,35 yen dalam perdagangan sore di Tokyo, turun dari 98,12 yen di New York pada Selasa sore.

Euro merosot menjadi 1,3770 dolar dari 1,3780 dolar di New York, setelah mencapai tertinggi dua tahun 1,3790 dolar pada Rabu pagi. Mata uang tunggal merosot menjadi 134,11 yen terhadap 135,23 yen.

Pada Selasa, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan ekonomi menambahkan 148.000 pekerjaan pada bulan lalu, jauh di bawah perkiraan untuk kenaikan sebesar 180.000, sekalipun sebelum penutupan kegiatan pemerintah selama dua minggu pada bulan ini yang juga bisa mempengaruhi perekrutan pekerja.

Sementara data menunjukkan pemulihan AS masih tentatif, analis mengatakan itu menunjukkan The Fed akan menunda pengurangan skema pembelian obligasinya 85 miliar dolar AS per bulan guna mendorong pertumbuhan. Bank telah mengatakan hanya akan mengurangi pembelian obligasinya setelah ekonomi terbesar di dunia itu cukup kuat.

"Euro telah berada dalam permintaan terhadap dolar, terutama didukung ekspektasi penyesuaian lebih rendah kebijakan moneter The Fed," kata Credit Agricole.

"Data dianggap memberikan bukti yang lebih konkret bahwa The Fed hanya akan mulai memperlambat pembelian asetnya pada tahun depan, dengan banyak sekarang yang memperkirakan pengurangan stimulus hanya dimulai pada Maret 2014."

Sebuah penarikan atas stimulus Fed dipandang sebagai positif untuk dolar, sehingga setiap keterlambatan dalam jadwal bank sentral cenderung membebani unit AS.

Hiroyuki Fukunaga, CEO Investrust, mengatakan: "Setelah rilis data penggajian non pertanian AS lebih lemah dari perkiraan, dolar telah tertahan di sesi pagi. Tetapi para pemain akhirnya menyerah berusaha untuk mempertahankan tingkat 98 yen."

Perhatian sekarang tertuju pada rilis data ekonomi zona euro pada Kamis untuk petunjuk tentang kesehatan dari blok 17-negara Eropa.

Dolar sebagian besar lebih rendah terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS jatuh menjadi 43,07 peso Filipina dari 43,21 peso pada Selasa, menjadi 61,53 rupee India dari 61,78 rupee, dan menjadi 31,09 baht Thailand dari 31,14 baht.

Dolar juga turun menjadi 1.056,90 won Korea Selatan dari 1.060,95 won, menjadi 1,2392 dolar Singapura dari 1,2415 dolar Singapura dan menjadi 29,39 dolar Taiwan dari 29,40 dolar Taiwan, sementara itu naik menjadi 10.818 rupiah Indonesia dari 10.796 rupiah.

Dolar Australia naik tipis menjadi 96,54 sen AS dari 96,51 sen, sementara yuan China berada pada 16,00 yen terhadap 16,11 yen, demikian AFP.

(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013