Wina (ANTARA) - Kepala Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) menyoroti "interkoneksi" organisasi itu dengan China di bidang energi dan menyerukan adanya peningkatan lanjutan dalam hal kerja sama energi dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

OPEC dan negara-negara anggotanya "akan terus menyediakan energi terjangkau yang dibutuhkan China untuk memenuhi permintaan energinya yang semakin meningkat, dengan interkoneksi kami di bidang energi menggarisbawahi kekuatan hubungan kami," ujar Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais dalam pertemuan tingkat tinggi Dialog Energi OPEC-China ketujuh di Wina pada Selasa (19/3).
 
   Sejumlah pejalan kaki melintas di dekat pompa bensin di Kawasan Pusat Bisnis di Nairobi, ibu kota Kenya, pada 29 Juni 2023. (Xinhua/John Okoyo).   

Pertemuan itu menghadirkan para ahli untuk bertukar pandangan perihal prospek pasar dan transisi energi. Mereka memuji kemajuan yang dicapai dalam kerja sama antara OPEC dan China melalui kerangka kerja Dialog Energi OPEC-China, seraya mengungkapkan "komitmen yang kuat untuk meningkatkan kolaborasi ke depannya, termasuk di level teknis dan riset," ujar OPEC dalam sebuah pernyataan.

Seraya menyatakan pentingnya Dialog Energi OPEC-China, Al Ghais menuturkan bahwa dialog itu berkontribusi terhadap "stabilitas di pasar minyak demi kepentingan para produsen, konsumen, dan ekonomi global" serta membantu "mengatasi berbagai tantangan yang kita hadapi dalam mengembangkan masa depan energi yang berkelanjutan bagi semua pihak."
 
  Foto yang diambil pada 5 September 2022 ini menunjukkan kantor pusat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina, Austria. (Xinhua/Wang Zhou)

Pertemuan itu dipimpin bersama oleh Al Ghais dan Kepala Administrasi Energi Nasional China Zhang Jianhua.

Menurut OPEC, pertemuan tingkat tinggi Dialog Energi OPEC-China berikutnya dijadwalkan digelar tahun depan.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024