Jakarta (ANTARA) - Penutupan Pulau Kelor di Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, berdampak terhadap kunjungan ke Museum Kebaharian selama kurun waktu Januari sampai Maret 2024.

Pengelola Museum Kebaharian mencatat jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke museum tersebut menurun sepanjang 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Kunjungan wisatawan pada Januari sampai 20 Maret 2024 mencapai 1.340 orang, jumlah ini turun dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 4.555 orang," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Kebaharian, Mis'ari di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, penurunan kunjungan ini disebabkan adanya penutupan Pulau Kelor yang dilakukan untuk penyelamatan sebagai Pulau Cagar Budaya. "Pulau Kelor menjadi salah satu destinasi unggulan," kata dia.

Baca juga: Pengelola Museum Kebaharian perpanjang penutupan ke Pulau Kelor

Kemudian adanya penyesuaian tarif retribusi yang baru mungkin berdampak pada tingkat kunjungan.

Saat ini retribusi untuk orang dewasa Rp10 ribu dan wisatawan mancanegara Rp50 ribu di hari kerja dan untuk akhir pekan tarif untuk tiket dewasa Rp15 ribu per orang. Kemudian untuk anak-anak, pelajar dan mahasiswa dikenakan tarif Rp5.000 per orangnya.

Jika yang datang per rombongan maka harga tiket disesuaikan untuk hari kerja tarif tiket dewasa Rp7.500 per orang dan anak-anak, pelajar dan mahasiswa Rp3.750 per orang.

Sementara untuk di akhir pekan retribusi tiket untuk dewasa Rp11.250 per tiket dan untuk wisatawan mancanegara dikenakan tarif Rp50 ribu per orang.

Baca juga: Pengelola Museum Kebaharian kembali perpanjang penutupan Pulau Kelor

UPTD Museum Kebaharian terus melakukan promosi kepada publik agar datang ke Museum Kebaharian Jakarta. "Kami juga menggelar kegiatan yang melibatkan partisipasi publik ke museum dengan menggelar pameran dan berbagai kegiatan lainnya," kata dia.

Unit Pengelola Museum Kebaharian DKI Jakarta kembali memperpanjang penutupan kunjungan masyarakat ke Pulau Kelor di Kabupaten Kepulauan Seribu karena masih dalam tahap perbaikan untuk peningkatan pelayanan bagi wisatawan.

"Betul, ada perpanjangan penutupan karena ada pemeliharaan di area dermaga baru," kata dia yang mengatakan bahwa perpanjangan penutupan akses ke Pulau Kelor dilakukan hingga 24 Maret 2024.

Ia mengatakan, pemeliharaan itu terkendala cuaca buruk yang terjadi sejak dua pekan lalu.
"Kami mengikuti perkembangan pekerjaan yang sedang dikawal oleh Dinas Sumber Daya Air," kata dia.
Baca juga: Benteng Martello di Pulau Kelor perlu upaya pelestarian

 

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024