Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengajak semua pihak untuk bersatu kembali setelah dilakukan penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).  

Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, KH Yahya Cholil Staquf mengatakan untuk menjalani Pemilu 2024 sebagai prosedur menjalankan hak pilih, bukannya pertarungan habis-habisan beberapa pihak.  

"Hasilnya ini adalah hasil dari suara kita yang juga dalam perspektif agama adalah merupakan ketentuan dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Karena itu mari semua perbedaan kemarin ini kita kesampingkan untuk kembali bersatu," ujarnya.  

Apalagi, katanya, dalam momentum Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk bermaaf-maafan satu sama lain serta mempererat persatuan dan kesatuan di antara masyarakat.

Mengenai terpilihnya putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, yang akan menjabat wakil presiden bersama Prabowo Subianto sebagai presiden, dia mengatakan keberatan sudah disampaikan dan didengar masyarakat sebelum hari pemilihan dan hasilnya memperlihatkan kemenangan pasangan calon nomor urut 2 itu.

"Sekarang sudah keluar hasil ya sudahlah masa mau kita ulangi lagi kampanye yang kemarin-kemarin," katanya.  

Dalam kesempatan itu, KH Yahya Cholil Staquf mewakili PBNU menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Prabowo dan Gibran dalam Pilpres 2024, setelah KPU menetapkan hasil Pemilu 2024 pada Rabu (20/3).  

Lebih lanjut ia juga menyatakan bahwa dalam konteks potensi sengketa pascapemilu, Gus Yahya menyerukan perdamaian dan penyelesaian masalah dengan bijaksana.

"Hal-hal yang menyangkut sengketa, marilah kita pecahkan dan cari jalan keluarnya. Supaya kita bisa menyelesaikannya sekaligus," ujarnya.

Baca juga: PBNU sampaikan selamat ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka

Baca juga: PBNU imbau umat bergerak bantu korban bencana di Sumbar dan Jateng

Baca juga: Sekjen PBNU apresiasi Surya Paloh nyatakan sikap terima hasil pilpres


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024