Pekanbaru, (ANTARA News) - Kawasan konservasi gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) terbakar sehingga menyebabkan kawanan gajah liar yang ada di dalam kawasan tersebut keluar menuju perkampungan penduduk. Informasi yang dirangkum ANTARA dari lokasi konservasi, Rabu (16/8) areal yang terbakar cukup luas bahkan asap mengepul dari titik-titik api yang tersebar di kawasan tersebut. "Saya juga baru dapat informasi tentang keluarnya puluhan ekor gajah dari taman nasional ke kawasan penduduk," ujar Koordinator Human Elephan Conflic WWF Riau Nurchalis Fadhli. Ia mengakui, kawanan hewan langka itu terjebak di dalam kawasan hutan yang terbakar dan kemudian lari keluar taman mencari tempat yang bebas dari asap dan tidak panas. "Api yang membakar kawasan hutan itu cukup banyak dan luas bukan tidak mungkin gajah-gajah itu kepanasan, dan terdesak keluar katanya. Sementara itu Forest Crime WWF Riau Nursyamsu mengakui kebakaran di Tesso Nilo terjadi karena ulah para perambah di kawasan tersebut dan telah terjadi sejak Juli 2006 lalu. Namun, yang paling parah mulai Agustus 2006. "Masyarakat melakukan perambahan lahan dengan cara membakarnya hingga api meluas dan tidak terpadamkan," ujarnya. Menurut dia, api yang membakar kawasan hutan itu tersebar diberbagai tempat tidak hanya yang berbatasan dengan pemukiman penduduk juga di kawasan inti hutan Tesso Nilo. Nursyamsu mengatakan, sejak 1-15 Agustus terdapat 168 titik api di kawasan TNTN dari 2.268 titik api di Provinsi Riau. "Kami mencatat dari tanggal 1-7 Agustus ada 854 hektare areal hutan yang terbakar. Itu baru estimasi luas lahan hutan yang terbakar selama seminggu, belum lagi dari tanggal 8-15 Agustus karena dari tanggal ini terdapat 149 titik api dan belum diketahui berapa luas hutan yang terbakar," katanya.(*)

Copyright © ANTARA 2006