Kami terbuka untuk bekerja sama dengan Vietnam dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan di kedua negara
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menjajaki kerja sama sektor agrikultur dan akuakultur dengan Vietnam, yang melibatkan koperasi dan UKM untuk memperkuat kedudukan posisi Indonesia dan Vietnam di Asia Tenggara.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat melakukan pertemuan dengan Ketua Komite Rakyat Provinsi Dak Lak, Hyim Kdoh, Jumat, mengatakan Indonesia dan Vietnam memiliki peranan penting dalam sektor agrikultur dan akuakultur di kawasan.

“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan Vietnam dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian dan perikanan di kedua negara,” kata Teten, dikutip dari siaran pers yang dirilis KemenKopUKM di Jakarta, Jumat.

Teten menuturkan berbagai peluang kerja sama yang ingin dieksplorasi, antara lain modernisasi ekosistem bisnis agrikultur dan akuakultur melalui digitalisasi, riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk pertanian dan perikanan di pasar global, dan pengembangan model bisnis dan kemitraan rantai pasok perikanan dan pertanian di kawasan.

Ia menyebutkan beberapa komoditas yang sedang dikembangkan di Indonesia, antara lain adalah rumput laut, udang, sidat, sawit, kelapa, jahe merah, padi, buah-buahan, bambu dan rotan.

Baca juga: Kemenkop: Industri mebel tingkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri

Baca juga: KemenKopUKM kerja sama dengan 15 LBH beri bantuan hukum kepada UMK


Sementara itu, fokus pengembangan komoditas sektor akuakultur di Vietnam ada ikan baramundi, udang dan lobster.

Teten menyebut komoditas pertanian seperti durian, mangga, dan nangka, yang juga banyak ditanam di Indonesia, juga menawarkan peluang kerja sama yang menjanjikan antara Indonesia dan Vietnam.

“Kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini adalah mendorong hilirisasi produk-produk berbasis sumber daya alam, termasuk komoditi agrikultur dan akuakultur. Ada beberapa komoditas unggulan di sektor agrikultur dan akuakultur yang dibudidayakan di kedua negara, hal ini menjadi baik untuk dikerjasamakan dan ditingkatkan kualitas produksinya,” ujar Teten.

Menurut Teten, melalui hilirisasi akan menghasilkan lapangan pekerjaan berkualitas yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan per kapita.

“Harapan ke depan, tidak ada lagi kegiatan perikanan dan pertanian perseorangan, kecil-kecil, tidak berskala ekonomi dan tidak terancang, semuanya harus didesain” ucapnya.

Baca juga: KemenKopUKM minta pelaku usaha utamakan mediasi dalam sengketa hukum

Baca juga: KemenKopUKM tantang pusat layanan usaha terpadu buat produk unggulan

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024