Sekarang kajiannya sedang berlangsung
Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta (Perseroda) mengembangkan konsep multifungsi (mixed use) di kawasan Blok M, Jakarta Selatan yang menjadi bagian dari rencana pengembangan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) di lokasi tersebut.
 
"Sesuai kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kita bangun mixed use yang di dalamnya ada kantor, hunian, dan sebagainya," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat saat konferensi pers Festival Hari MRT 2024 di Jakarta, Sabtu.
 
Tuhiyat optimis pembangunan kawasan tersebut bisa terealisasi mengingat sebelum Pengelola Terminal Blok M juga sukses dalam membenahi pedestrian seperti di kawasan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu.
 
Dia berharap  kawasan ini ke depan bisa mengintegrasikan antara MRT Jakarta, TransJakarta, taman sekaligus pusat perbelanjaan yang ada di kawasan Kebayoran Baru.
 
Hingga kini, MRT Jakarta masih melakukan kajian  mendalam sehingga belum bisa mempublikasikan terkait perencanaan penataan hingga anggaran.
 
"Sekarang kajiannya sedang berlangsung, jadi kalau masalah nilainya nanti mungkin sabar dulu, karena kajiannya belum final," ujarnya.
 
Diketahui rencana ini sudah tertuang dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 55 Tahun 2020 mengenai Panduan Rancang Kota (PRK) Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Blok M dan Sisingamangaraja yang berlokasi di Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta Selatan, seluas kurang lebih 113,7 hektare.
 
Dalam revitalisasi tersebut, PT MRT Jakarta menangani pembangunan, sedangkan pengelola Terminal Blok M sebagai pelaksana teknis lapangan.
 
Rencananya dari Stasiun MRT Blok M, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu hingga ke Terminal Blok M akan terkoneksi sesuai rencana induk (masterplan).
 
Sebelumnya, Pengelola Terminal Blok M dan PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan revitalisasi terminal di Jakarta Selatan tersebut agar menjadi kawasan TOD mulai 2024.
 
"Dimulai 2024 karena dari rencana induk itu seharusnya bisa selesai empat hingga lima tahun. Jadi bukan terminal saja tapi tersedia juga kawasan niaga," kata Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Terminal Bus Blok M Joni Budhi saat dihubungi di Jakarta, Minggu (12/11/2023).
Baca juga: Pengguna MRT Jakarta boleh minum air putih saat berbuka
Baca juga: MRT Jakarta tingkatkan keterbukaan informasi
Baca juga: Progres pembangunan Fase 2A CP 201 capai 71,69 persen

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024