Jakarta (ANTARA) - HRR, tersangka penodongan di Jalan Mampang 
Prapatan Raya, Jakarta Selatan, sering membawa senjata berupa "airsoft gun" setiap keluar rumahnya untuk bergaya.

Selain untuk bergaya, HRR (33) selalu membawa senjata berupa pistol "air soft gun" ketika keluar dari rumahnya agar merasa percaya diri.

"Motif membawa senjata ini supaya lebih pede dan bergaya," kata Kapolsek Mampang Prapatan, Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol David Yunior Kanitero di Jakarta, Senin.

Saat kejadian penodongan senjata kepada korbannya di Mampang, tersangka mengaku emosi setelah terlibat insiden dengan korban.

Baca juga: Polisi ringkus penodong yang gunakan senjata api di Mampang Prapatan

David mengatakan bahwa senjata yang digunakan oleh tersangka, yaitu "airsoft gun", namun tidak ada peluru di dalamnya, karena tujuan utama memang hanya untuk menakuti serta bergaya saja.

"Senjata yang digunakan 'airsoft gun' dan kami juga temuan korek api berbentuk pistol serta dua selongsong peluru aktif ketika penangkapan," katanya.

Ia menambahkan, tersangka membeli senjata "airsoft gun" dari temannya yang berada di Padang, Sumatra Barat, dengan harga Rp2 juta. Tersangka juga membeli dua selongsong peluru aktif secara daring dengan harga Rp800 ribu.

"Tersangka mengakui satu pucuk senjata didapatkan dari temannya berinisial KS yang berasal dari Padang," katanya.

Baca juga: Polisi tangkap pria paruh baya karena diduga todongkan senjata api

Polsek Mampang Prapatan telah menangkap pelaku penodongan di Mampang Prapatan dan dari tangan pelaku disita dua pucuk pistol.
"Pada hari Sabtu sekitar jam 01.50 WIB dini hari, kami berhasil menangkap pelaku berinisial HHR warga Kabupaten Bogor," kata David.

David mengatakan bahwa penangkapan pelaku penodongan tersebut setelah pihaknya menerima sebuah video yang tersebar di media sosial pada Jumat (22/3).

Kemudian, petugas langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) yang sesuai dari keterangan video tersebut, namun tidak ditemukan.

Baca juga: Polisi tembak mati pelaku penodongan di Tanjung Duren

Petugas kemudian menelusuri sekitar lokasi yang berada di Jalan Mampang Prapatan. Hasil penelusuran didapati keterangan dari seorang saksi yang mendengar adanya keributan di depan bengkel velg.

"Hasil pengecekan CCTV Bengkel Velg tersebut ternyata kejadian penodongan terekam jelas," ujarnya.

Berbekal rekaman kamera pengintai, petugas kemudian menelusuri ciri-ciri pelaku dan kendaraan yang digunakan saat penodongan, dan hasilnya didapati alamat pelaku.
 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024