Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) mengharapkan pekerjaan tiga proyek infrastruktur kelistrikan di wilayah Nusa Tenggara Barat dapat mendukung pembangunan ekonomi masyarakat.

"Kami harap dengan adanya tiga paket proyek ini dapat mendukung perekonomian masyarakat di NTB, serta memperbaiki energi campuran terutama menghilangkan ketergantungan pada minyak/BBM," kata General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra Abdul Nahwan melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Senin.

Adapun tiga paket proyek infrastruktur kelistrikan tersebut adalah pembangunan PLTU Lombok FTP-2 2x50 megawatt (MW) di Desa Padak Guar, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.

Selanjutnya, pembangunan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (KV) Jeranjang-Sekotong di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung menuju Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.

Kemudian, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbawa-2 Pembangkit 30 MW yang berlokasi di Desa Labuhan Badas, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.

Abdul Nahwan menegaskan PLN serta segenap unsur yang terlibat dalam tiga pembangunan infrastruktur ini siap dan berkomitmen untuk berkoordinasi dan berperan aktif dalam upaya menjalani dan menuntaskan segala tantangan selama proses pembangunan.

Ia juga berharap kolaborasi PT PLN (Persero) UIP Nusra dengan Kejaksaan Tinggi NTB dapat terus terjalin sehingga dapat mendukung realisasi proyek infrastruktur yang telah direncanakan di NTB.

"Kami berkomitmen untuk mengawal pembangunan proyek ini selesai sesuai target dan apabila ada tantangan tertentu dalam prosesnya dapat kami tuntaskan bersama-sama," ujarnya.

Nahwan menjelaskan bahwa ketiga proyek pembangunan ini merupakan misi penting perusahaan dan negara dalam mendorong roda perekonomian di Pulau Lombok dan Sumbawa.

"Pembangunan ini bertujuan agar sistem kelistrikan Lombok dan Sumbawa menjadi lebih andal, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata yang berkembang pesat di Nusa Tenggara Barat," ucap dia.

Menurutnya, PLN UIP Nusra telah menggelar rapat pendahuluan (entry meeting) bersama Kejaksaan Tinggi NTB pada Kamis (21/3).

Rapat pendahuluan yang digelar di Ruang Rapat Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi NTB ini dirangkai dengan penyampaian target operasi (TO) terhadap kegiatan pengamanan pembangunan strategis (PPS), pemaparan detail paket proyek infrastruktur kelistrikan, penyusunan jadwal kegiatan lapangan dan penandatanganan pakta integritas.

Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi NTB Abdul Qohar, mengatakan kegiatan PPS merupakan tugas dan kewajiban kejaksaan tinggi dalam rangka mengamankan pembangunan strategis. Hal tersebut dilakukan guna mencegah dan memitigasi setiap ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dalam pembangunan strategis.

"Kami mengawal, mengikuti, dan terus mendampingi agar pembangunan yang dikerjakan dapat selesai tepat waktu, sasaran, dan tepat anggaran. Jangan khawatir, jangan takut, silakan komunikasi dan koordinasi," kata Abdul.

Rapat pendahuluan PT PLN (Persero) UIP Nusra dan Kejaksaan Tinggi NTB ini ditutup dengan penandatanganan pakta integritas untuk proyek PLTMG Sumbawa-2 Pembangkit 30 MW, PLTU Lombok FTP-2 Pembangkit 2x50 MW, dan SUTT 150 kV Jeranjang-Sekotong.

Baca juga: PLN NTB dukung Rumah BUMN ciptakan UMKM binaan berkualitas

Baca juga: PLN tambah kapasitas energi baru terbarukan jadi 41,82 MW di NTB

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024