Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi banjir di sejumlah lokasi seperti Semanan, Rawa Buaya, Kembangan Selatan dan Kembangan Utara serta Tegal Alur.

Penanganan tersebut seperti penyelesaian pembangunan Waduk Aseni, pengerukan Kali Pesanggrahan, penyelesaian pemasangan dinding beton (sheet pile) Kali Semongol dan rencana pembangunan Waduk Kamal Muara.

"Kami telah berupaya terkait penanggulangan banjir," ungkap Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto dalam Musrenbang Tingkat Kota Jakarta Barat Tahun 2024 untuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 pada Senin.

Uus menjelaskan bahwa penanggulangan banjir di kawasan Semanan dengan membangun Waduk Aseni yang sempat terkendala masalah lahan milik pengembang.

Baca juga: 562 warga Tegal Alur masih mengungsi akibat banjir

Uus menyebutkan bahwa pihaknya mendapatkan dukungan dari Provinsi DKI Jakarta, DPRD, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan.

 "Mudah-mudahan pembangunan Waduk Aseni bisa segera dituntaskan. Karena ini akan membantu proses penanganan banjir di Semanan dan Rawa Buaya," ujar Uus.
 
Selain itu, upaya penanggulangan banjir lainnya berada di lintasan Kali Pesanggrahan, Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan.
 
Ini juga telah ditindaklanjuti dengan melakukan pelebaran kali yang disesuaikan dengan trase kali yang sudah ada. "Banjir akibat luapan Kali Pesanggrahan berdampak pada sejumlah permukiman di Kedoya Selatan," kata dia.

Baca juga: Legislator desak DKI prioritaskan penanganan banjir di Jakbar
 
Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memulai pembangunan "sheet pile" pada tahun 2023.
 
"Namun pembangunannya baru sampai di wilayah Kedoya, tepatnya dekat Metro TV. Selanjutnya akan dilanjutkan sampai ujung kali Pesanggrahan di wilayah Kedoya Utara," kata Uus.
 
Uus menjelaskan, penanganan banjir berikutnya berada di Kembangan Utara dan Rawa Buaya yang dilintasi Anak Kali Angke.
 
Permasalahan timbul karena masih ada "sheet file" yang tertinggal sehingga terjadi kebocoran. "Namun 'sheet file' anak Kali Angke belum sampai wilayah Rawa Buaya sehingga saat musim hujan, permukiman warga Rawa Buaya akan kebanjiran," tuturnya.

Baca juga: Sudin SDA Jakbar rampungkan pengerukan saluran PHB di Rawa Buaya
 
Sementara penanganan banjir di wilayah Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, termasuk banjir yang dialami warga Tegal Alur diakibatkan belum adanya "sheet pile" Kali Semongol dan belum terbangunnya Waduk Kamal Muara.
 
Selain itu, infrastruktur penanganan banjir di wilayah Tangerang lebih baik. Karena Tangerang memiliki Stasiun Pompa Air Banjir Cisadane Timur (BCT).
 
"Jadi saat debit tinggi di Tangerang, pompa dibuka maka alirannya masuk ke Kali Semongol. Siap-siap saja warga yang tinggal di bantaran Kali Semongol yang belum diturap akhirnya terendam," katanya.

Upaya Pemerintah Kota Jakarta Barat (Jakbar) adalah menormalisasi Kali Semongol dan membangun Waduk Kamal Muara.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024