Berdasarkan data yang ada kata Yudi, Jakarta Selatan menjadi penyumbang kasus DBD terbanyak di DKI Jakarta dengan jumlah 221 kasus, disusul Jakarta Barat 219 kasus, kemudian Jakarta Timur 114 kasus, Jakarta Utara 75 kasus, Jakarta Pusat 50 kasus, dan
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan, mengajak warga untuk menerapkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menerapkan gerakan 3M plus untuk menekan penyebaran nyamuk aedes aegypt yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD).

"Kami melibatkan masyarakat di berbagai tatanan, serta penguatan koordinasi dengan lintas sektor untuk menekan DBD," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jaksel Yudi Dimyati di Jakarta, Senin.

Yudi mengatakan bahwa saat ini kasus DBD di Jaksel menjadi yang tertinggi bila dibandingkan dengan daerah lainnya di DKI Jakarta dengan jumlah kasus mencapai 221 data terakhir.

Menurut dia, dengan meningkatnya kasus DBD tersebut, maka pihaknya meminta ke warga, agar menerapkan PSN dengan 3M plus yaitu menguras, menutup, mendaur ulang plus kegiatan lain yang mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk aedes aegypti di berbagai tatanan.

Baca juga: Perlu peran masyarakat dalam pencegahan DBD

Ia menjelaskan bahwa penanganan kasus DBD memang membutuhkan peran aktif masyarakat di lingkungan, untuk memberantas sarang dan jentik nyamuk.

"Selain itu kami juga melakukan penguatan surveilans dan penyelidikan epidemiologi kasus, serta fogging jika hasil PE positif," tuturnya.

Berdasarkan data yang ada kata Yudi, Jakarta Selatan menjadi penyumbang kasus DBD terbanyak di DKI Jakarta dengan jumlah 221 kasus, disusul Jakarta Barat 219 kasus, kemudian Jakarta Timur 114 kasus, Jakarta Utara 75 kasus, Jakarta Pusat 50 kasus, dan Kepulauan Seribu 2 kasus.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta memprediksi kasus DBD di Jakarta masih akan terus mengalami kenaikan hingga Mei 2024 akibat kondisi iklim.

"Masih sesuai dengan prediksi kita, memang masih meningkat. Kita perkirakan sampai Mei, kalau lihat iklim. Kan kita punya 'DBD clean' untuk memperkirakan status berdasarkan iklim. Jadi, diperkirakan masih akan naik sampai dengan Mei," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati.

Ani berharap, jika perubahan iklim semakin membaik, maka kasus DBD di Jakarta bisa terus menurun.

Baca juga: Cegah DBD, Jakpus imbau warga lakukan PSN 3M Plus

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024