Sandi meninggal dunia pada Rabu (30/10) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB,"
Semarang (ANTARA News) - Sandi Septiono, bocah penderita tumor mata berasal dari Desa Bajaratma, Brebes, Jateng yang ditangani Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang akhirnya meninggal dunia.

"Sandi meninggal dunia pada Rabu (30/10) dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB," kata Kepala Bagian Humas, Hukum, dan Pemasaran RSUP dr Kariadi Semarang dokter Darwito di Semarang, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa pada Jumat (25/10) lalu keluarga Sandi mengajukan permohonan kepulangan yang bersangkutan, tetapi dokter yang menangani tidak mengizinkan dengan alasan kondisi kesehatannya.

Namun, pihak keluarga Sandi tetap meminta kepulangan pasien itu dan kesiapannya menerima segala risiko yang akan terjadi sehingga pihak RS memberikan formulir yang ditandatangani keluarga.

Formulir itu, kata dia, berisi keterangan bahwa kepulangan Sandi atas dasar keinginan keluarga sendiri. Sebab, ketika itu Sandi masih dalam masa induksi kemoterapi dan perawatan intensif dokter.

"Ayahnya bilang kalau Sandi minta bertemu kakaknya. Sandi juga selalu memanggil almarhum `mbahnya`. Karena itu, orang tuanya bingung dan memutuskan untuk pulang menuruti keinginan anaknya itu," katanya.

Ia menjelaskan bahwa Sandi hanya sehari berada di rumah karena harus dilarikan ke RSUD Bhakti Kasih Brebes karena mengalami panas dan sempat muntah darah sehingga harus mendapatkan penanganan.

Akan tetapi, kata dia, keterbatasan peralatan dan fasilitas membuat pihak RSUD Bhakti Kasih Brebes kemudian memutuskan untuk merujuk Sandi kembali ke RSUP dr Kariadi Semarang pada Minggu (27/10).

"Sandi langsung masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi sekitar pukul 24.00 WIB. Setengah jam setelah mendapatkan penanganan medis, Sandi kemudian dipindahkan ke ruang rawat inap C2," katanya.

Hasil pemeriksaan dokter, kata Darwito, Sandi terdeteksi mengalami perdarahan di otak sehingga tim dokter terus melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi putra pasangan Nano (40) dan Khorisa (35) itu.

"Akan tetapi, pada Rabu (30/10) dini hari, kondisi kesehatan Sandi ternyata terus mengalami penurunan hingga akhirnya sekitar pukul 04.00 WIB Sandi meninggal dunia," kata Darwito.

Sandi Septiono, putra pasangan Nano (40) dan Khorisa (35), warga Desa Bajaratma RT 2/RW 9, Kecamatan Bulukamda, Brebes, menderita tumor ganas PNET (Primitive Neuro Ektoderma Tumor).
(KR-ZLS/M029)

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013