Kairo (ANTARA News) - Sebuah bom mobil yang ditujukan pada pasukan Mesir di Sinai meledak, Rabu, namun tidak ada korban, kata sejumlah pejabat keamanan.

Bom mobil di dekat kota Sheikh Zuwayid di Sinai utara itu ditemukan sebelum serangan yang direncanakan.

Bom itu meledak ketika tim penjinak bom mendekati mobil tersebut, kata sumber-sumber itu, dengan menambahkan bahwa tidak ada korban dalam insiden tersebut.

Menurut sumber-sumber itu, militer memperoleh petunjuk mengenai keberadaan bom mobil itu dari seorang militan yang ditangkap setelah bentrokan dengan pasukan sebelumnya pada hari itu.

Serangan-serangan terhadap prajurit dan polisi meningkat setelah militer menggulingkan Presiden Mesir Mohamed Morsi pada 3 Juli dan penumpasan dilakukan terhadap pendukungnya dan anggota Ikhwanul Muslimin kubunya.

Pada 10 Oktober, seorang penyerang bom bunuh diri menabrakkan mobilnya ke sebuah pos pemeriksaan militer di Semenanjung Sinai, menewaskan empat prajurit dan seorang polisi.

Tiga prajurit lain cedera dalam serangan tersebut, yang dilakukan terhadap pos pemeriksaan Al-Reesa, sebelah selatan kota El-Arish, Sinai Utara, kata beberapa pejabat keamanan kepada AFP.

Militan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan setelah militer menggulingkan Presiden Mesir Mohamed Morsi pada 3 Juli.

Penumpasan militan yang dilakukan kemudian di Mesir menewaskan ratusan orang dan lebih dari 2.000 ditangkap di berbagai penjuru negara itu.

Kekacauan meluas sejak penggulingan Presiden Hosni Mubarak dalam pemberontakan rakyat 2011 dan militan meningkatkan serangan-serangan terhadap pasukan keamanan, terutama di Sinai di perbatasan dengan Israel.

Militan-militan garis keras yang diyakini terkait dengan Al Qaida memiliki pangkalan di kawasan gurun Sinai yang berpenduduk jarang, kadang bekerja sama dengan penyelundup lokal Badui dan pejuang Palestina dari Gaza.

Militan di Sinai, sebuah daerah gurun di dekat perbatasan Mesir dengan Israel dan Jalur Gaza, menyerang pos-pos pemeriksaan keamanan dan sasaran lain hampir setiap hari sejak militer menggulingkan Presiden Mohamed Morsi pada 3 Juli.

Sumber-sumber militer memperkirakan, terdapat sekitar 1.000 militan bersenjata di Sinai, banyak dari mereka orang suku Badui, yang terpecah ke dalam sejumlah kelompok dengan ideologi berbeda atau loyalitas suku, dan sulit untuk melacak mereka di daerah gurun itu.
(Uu.M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013