Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudistira di Jambi, Selasa, mengatakan penanganan TPPO yang dilakukan Polda Jambi ini setelah adanya informasi yang diberikan oleh Atase Kepolisian yang ada di Jerman.
"Atase Kepolisian kita di Jerman kemudian berkirim surat ke Bareskrim Polri dan diteruskan ke Polda Jambi," katanya.
Setelah informasi itu, Polda Jambi bergerak dengan meminta keterangan dari beberapa mahasiswa yang diduga menjadi korban TPPO dan pihak kampus. Dari hasil pemeriksaan tersebut, penyidik menilai ada tindak pidana yang terjadi. Selanjutnya Polda Jambi membuat laporan polisi model A dan saat ini masih berproses.
Andri menyebutkan jika pihaknya memeriksa enam orang mahasiswa yang telah selesai mengikuti friendjob. Untuk total mahasiswa yang terdaftar program ini ada sekitar 106 orang namun tidak semuanya jadi berangkat.
Polda Jambi mengagendakan pemeriksaan lebih lanjut pihak kampus dalam waktu dekat.
Andri menegaskan bahwa dalam menangani kasus ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Bareskrim Polri. Saat ini perkara TPPO sudah masuk ke tahap penyidikan.
Kepala Humas Unja Muhammad Farisi mengatakan bahwa saat ini seluruh mahasiswa yang mengikuti magang di Jerman sudah kembali ke Jambi.
Dia mengatakan ada 80 mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Sebelum berangkat pihak penyelenggara telah mensosialisasikan tentang teknis pekerjaan yang akan dilakukan di sana, pembekalan dan pelepasan.
Baca juga: Polri periksa 2 tersangka TPPO berkedok magang kerja di Jerman
Baca juga: Magang dan balada TPPO
Baca juga: UNJ bakal ambil langkah hukum terkait kasus magang ke Jerman
Baca juga: Polri periksa sejumlah pihak terkait TPPO berkedok magang di Jerman
Pewarta: Tuyani
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024