Jakarta (ANTARA) - Dokter dari Rumah Sakit Persahabatan Dr dr Heidy Agustin mengatakan, tuberkulosis dapat menyerang organ tubuh lain selain paru-paru, contohnya di kulit, ginjal, bahkan di otak berupa TB meningitis.   

"Atau ada cairan di jantung, itu juga biasanya penyebabnya TB juga. Pasiennya sesak nafas, nyeri dada, ternyata ada cairan di jantungnya, itu perikarditis TB namanya," ujarnya dalam "Pengobatan TB Kebal Obat, Apakah Bisa Disembuhkan?" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa.

Heidy menjelaskan, tuberkulosis yang menyerang paru-paru biasanya membutuhkan enam bulan pengobatan. Namun, dia menambahkan, untuk TB yang menyerang selain paru, dibutuhkan waktu dua tahun untuk pengobatan, terutama jenis TB tulang dan TB meningitis.   

Dia menyebut, contoh lainnya dari organ yang dapat diserang tuberkulosis adalah saluran indung telur, yang dapat menyebabkan seorang perempuan tak kunjung hamil.  

Dokter itu mengatakan, TB yang menyerang paru dapat ditularkan ke orang lain melalui batuk.

"Tapi kalau TB, misalnya TB milier, itu melewat pembuluh darah nyebarnya. Atau ada juga yang dengan organ sebelahnya itu, karena nempel itu juga bisa ketular juga di dalam organ, di dalam badan kita ya," dia menjelaskan.  

Meski TB ekstra paru tidak menular, namun sama berbahayanya dengan TB paru.

Menurutnya, jika tidak diobati, maka ada risiko TB dapat menyerang organ-organ lainnya. Dia mengatakan, orang sering tidak sadar mereka terserang penyakit itu hingga akhirnya gejala-gejalanya parah, seperti batuk darah.   

"Paling batuk-batuk 'itu biasa lah', terus keringat-keringat malam, 'biasa, dia kok tidak terlalu tinggi juga', tidak bikin dia ingin berobat juga, gitu. Ya, kecuali sudah batuk darah," katanya.

Dalam kesempatan itu, dia memberikan sejumlah tips untuk mencegah agar tidak terkena TB, antara lain istirahat yang cukup, juga menjaga kesehatan mental dengan tidak memikirkan banyak hal yang membuat stres, karena stres dapat menurunkan imun.

"kalau misalnya kita kena memang kena TB, itu tetap harus wajib diobati dan harus teratur minum obatnya, karena kalau tidak teratur minum obat nanti kumannya jadi kebal jadi tidak berfungsi lagi obat-obat yang biasa," dokter itu menambahkan.

Dalam kesempatan itu, dia mengatakan apabila terkena TBMDR, tidak perlu berkecil hati ataupun stres, karena banyak rumah sakit, seperti Rumah Sakit Persahabatan, yang menjadi pusat pengobatan penyakit itu.

"Di sini semua obatnya gratis, alat-alatnya juga lengkap, tinggal datang aja. Kita juga punya ada dukungan untuk teman sebaya, kita punya ada dukungan dari mantan pasien untuk pengobatan biar semangat," katanya.

Baca juga: Dokter berikan tips pencegahan agar TB tidak jadi TBRO

Baca juga: Dokter jelaskan proses TB yang sebabkan penumpukan cairan di paru

Baca juga: Dokter paparkan jenis-jenis TBRO

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024