Diperkirakan Oktober akan kembali inflasi namun tidak terlalu tinggi, maksimum sebesar 0,4 persen,"
Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah pada Kamis sore melanjutkan pelemahan sebesar 95 poin terhadap dolar AS, menjelang akan diumumkannya data ekonomi Indonesia pada Jumat (1/11).

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak melemah sebesar 95 menjadi Rp11.273 dibanding posisi sebelumnya (30/10) Rp11.178 per dolar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa pelaku pasar cenderung menahan transaksi untuk masuk ke rupiah menyusul ekspektasi data ekonomi Indonesia yang akan di umumkan pada Jumat (1/11) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) cenderung kurang baik.

"Diperkirakan Oktober akan kembali inflasi namun tidak terlalu tinggi, maksimum sebesar 0,4 persen," ujar dia.

Ia menambahkan neraca transaksi berjalan Indonesia diperkirakan kembali mencatatkan defisit, kondisi itu disebabkan masih melemahnya ekspor dalam negeri.

Ia juga mengatakan bahwa pelemahan rupiah didorong oleh faktor teknikal, dalam beberapa hari terakhir nilai tukar domestik cenderung menguat terhadap dolar AS.

Ia memprediksi bahwa pergerakan nilai tukar rupiah pada akhir pekan (Jumat, 1/11) berada di kisaran Rp10.900--Rp11.200 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir menambahkan investor cenderung khawatir dikarenakan the Fed mungkin masih mempertimbangkan pengurangan pemberian stimulus dalam waktu dekat.

"Kondisi itu cukup memberikan sentimen negatif bagi rupiah terhadap dolar AS," kata dia.

Ia menambahkan pelaku pasar uang juga sedang berhati-hati menanti data inflasi dan neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis pada awal November.

"Prediksi menunjukan inflasi Indonesia akan kembali meningkat untuk bulan Oktober dan neraca perdagangan kembali defisit di September," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Kamis ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.234 dibanding sebelumnya (30/10) di posisi Rp11.161 per dolar AS.(*)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013