Apa yang harus dilakukan untuk pertama tentu standarnya harus sama, untuk mengukur nih standarnya harus sama, jangan sampai tidak sama kemudian nanti berbeda-beda
Pontianak (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta penimbangan massal terhadap anak usia 0-59 bulan yang dilakukan untuk mengetahui angka stunting atau tengkes, memiliki standar yang sama.

Hal itu disampaikan Wapres saat menjawab pertanyaan wartawan soal rencana penimbangan massal anak-anak yang akan dilakukan pemerintah guna mengetahui data tengkes.

Baca juga: Kepala BKKBN ajak kader PPKBD ajarkan pola asuh anak sesuai zaman

"Apa yang harus dilakukan untuk pertama tentu standarnya harus sama, untuk mengukur nih standarnya harus sama, jangan sampai tidak sama kemudian nanti berbeda-beda. Dan yang keduanya itu hasilnya juga harus akurat," kata Wapres di sela kunjungan kerja di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu.

Wapres menyampaikan penimbangan massal dilakukan setahun dua kali untuk mengukur kondisi anak yang antara berusia 0-59 bulan, sekaligus menyadarkan para ibu tentang pentingnya menjaga kesehatan anak.

Meskipun demikian dia berharap para ibu tetap melakukan pemeriksaan rutin anak sebulan sekali ke Posyandu.

Baca juga: BKKBN: Perempuan hamil maksimal usia 35 tahun guna cegah anak stunting

Sebelumnya Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta jajaran melakukan triangulasi data atau pengumpulan data dari berbagai sumber terkait stunting atau tengkes.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan penimbangan massal menjadi salah satu langkah yang akan dilakukan untuk bisa mendapatkan kepastian angka stunting di Indonesia.

Baca juga: Pj Gubernur minta peran BAAS diperkuat turunkan stunting di Sumut

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024