Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Australia merefleksikan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia dengan menggandeng seniman asal Australia dan Republik Indonesia untuk membuat karya seni mural yang dipadukan dengan teknologi augmented reality.

Dua seniman mural yang terlibat adalah George Rose asal Australia dan Age “Tutu” Airlangga asal Indonesia yang menuangkan karyanya pada dinding berukuran 8x6 meter di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Keduanya membutuhkan waktu lima hari untuk membuat sketsa, detail hingga tahap penyelesaian.

Melalui konferensi pers di Institut Kesenian Jakarta, Rabu, Tutu menjelaskan bahwa mural yang melambangkan hubungan antara Indonesia dan Australia direpresentasikan melalui dua figur manusia yang dipisahkan oleh sejenis portal berbentuk jendela.

“Ada kiri kanan figuratif, yang kiri itu ada figur seseorang yang sedang membawa tali dan yang kanan sedang membaca buku. (Figur kanan) adalah simbolisasi dari pertukaran budaya dan bagaimana kita bertukar ilmu pengetahuan, bertukar relasi dalam pengalaman juga menjalin hubungan kerja sama yang baik,” kata Tutu.

Kemudian sosok yang membawa tali, lanjutnya, dikaitkan dengan bagaimana orang Indonesia dan Australia bisa saling membantu dan saling mendukung satu sama lain.

“Sebagai kerangka saya rasa sangat bagus digabungkan dengan gaya menggambar George Rose yang banyak flora dan gaya dia yang kalem dan kemudian saya kombinasikan dengan hal dinamis yang ada di luar,” ucapnya.

George menambahkan bahwa ia pribadi ingin menggambar mural yang bisa merepresentasikan kedua negara. Ia memilih untuk memasukkan simbol nasional masing-masing negara kepada karyanya.

Australia dilambangkan dengan bunga Wattle yang juga melambangkan persatuan. Sedangkan untuk Indonesia, ia memilih untuk menggambar bunga Jasmine Putih dan bunga Raflfesia Arnoldii.

 Beraneka bunga tersebut digambarkan di bagian tengah mural.

“Karya itu secara keseluruhan menggambarkan Indonesia dan ada sejenis  jendela menuju Australia. Jadi ada semacam portal dan dan jendela yang bisa membawa untuk “melihat” Australia sebagaimana kedutaan besar yang merepresentasikan Australia di dalam Indonesia,” ucapnya.

Adapun ikatan kuat antara Australia dan Indonesia sudah terjalin sejak 1945 di mana Australia turut menjadi pendukung utama kemerdekaan Indonesia.

 Salah satu rangkaian kegiatan perayaan hubungan diplomatik tersebut dengan menghadirkan mural yang akan diluncurkan secara resmi oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (28/3).

Baca juga: Australia Barat berupaya gaet wisatawan Indonesia dengan Muslim Guide
Baca juga: Stafsus Presiden dan Dubes Australia bahas peningkatan pendidikan RI
Baca juga: KBRI gelar pertemuan perguruan tinggi RI-Australia jajaki kerja sama

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024