Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Nina Dwi Putri, Sp.A(k), M.Sc menjelaskan penyakit flu singapura tak berarti mengidap flu setelah pergi ke Singapura.

“Orang suka bilang flu singapura. Tapi sebenarnya namanya 'hand foot and mouth disease'," kata Nina dalam diskusi daring bertajuk “Mengupas mitos dan fakta terkait Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD)” bersama Puskesmas Kramat Jati, Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, dulu kasus flu ini meym banyak terjadi di Singapura. "Kenapa disebut flu singapura? Karena dulu kasus ini banyak dari Singapura. (Namun) Nggak ada hubungannya dengan jalan-jalan ke Singapura," katanya.

Selain itu, gejala yang ditimbulkan juga bukan flu seperti infeksi saluran pernapasan. Nina menjelaskan, seseorang yang mengalami HFMD akan memiliki gejala timbul ruam di kulit khususnya area tangan, kaki dan mulut seperti namanya, yaitu HFMD.

Baca juga: IDI sebut perubahan iklim berisiko untuk kesehatan kerumunan mudik

Untuk membedakan ruam HFMD dengan cacar dapat dilihat dari lokasi ruam tersebut. Ruam cacar biasanya dominan berada di tubuh, sedangkan ruam HFMD umumnya dominan di telapak kaki dan tangan.

Selain itu, ruam HFMD juga tak akan menimbulkan rasa gatal seperti ruam cacar.
Jika dibedakan dengan ruam Demam Berdarah Dengue (DBD), ruam HFMD biasanya timbul seperti jerawat. Sementara ruam DBD hanya kemerahan dan tidak timbul.

Kemudian, biasanya anak yang mengalami penyakit ini juga akan demam. Namun biasanya suhunya tak akan terlalu tinggi dan durasinya tidak terlalu lama.

Secara umum, HFMD harusnya ringan sehingga anak-anak yang mengidap penyakit tersebut biasanya bisa dirawat di rumah.

“Tapi ada juga laporan kasus yang bisa jadi berat. Jarang yang berat tapi kita harus 'aware' sebagai orang tua," katanya.

Baca juga: Istilah Flu Singapura Salah Kaprah

Kalau demamnya bertahan di atas 39 derajat selama lebih dari 48 jam berdasarkan panduan WHO, maka itu perlu diperiksa ke dokter.

Selanjutnya, jika anak mengalami penurunan kesadaran, kondisi tersebut juga perlu diwaspadai. "Sebab, salah satu komplikasi HFMD adalah dapat menimbulkan infeksi di kepala misalnya seperti meningitis," katanya.

Orang tua juga perlu menjaga anak agar tetap terhidrasi. "Sebab seseorang yang mengalami HFMD juga umumnya akan kehilangan nafsu makan dan minum karena sariawan yang sangat banyak," katanya.
Baca juga: Masyarakat Diimbau Waspadai Flu Singapura

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024