Kabupaten Bandung Barat (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan kembali berhasil menemukan tiga jasad korban yang tertimbun longsor pada operasi pencarian hari keempat di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dan mendapati dua diantaranya dalam keadaan saling berpelukan.

Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono mengatakan pada proses evakuasi dua korban terakhir ini merupakan seorang nenek yang sedang memeluk cucunya dalam keadaan tengkurap.

Baca juga: Pemkab Bandung Barat bantu trauma healing korban longsor Cipongkor

“Pada pukul 10.30 hingga 11.00 WIB tim evakuasi berhasil menemukan korban sebanyak tiga orang, yaitu satu orang dewasa berjenis kelamin laki-laki, satu orang dewasa perempuan dan satu orang anak perempuan,” kata Supriono di Kabupaten Bandung, Kamis.

Ia menjelaskan ketiga jenazah yang dievakuasi Tim SAR sudah diketahui identitasnya, terdiri atas Eras (perempuan 50 tahun), Dadi (laki-laki 59 tahun), Nabila (perempuan 5 tahun).

Supriono mengatakan berdasarkan hasil identifikasi tim DVI Polda Jabar, ketiga korban tersebut merupakan bagian dari 10 korban yang hilang saat tertimbun material longsor pada Senin (25/3).

“Saat ini pihak keluarga korban telah datang ke RSUD Cililin untuk memastikan para korban,” katanya.

Hingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.

Baca juga: Tim SAR temukan satu jasad korban longsor Cipongkor di Sungai Citarum

Baca juga: Tim SAR gabungan temukan tiga jasad korban longsor Cipongkor Bandung


"Total sampai saat ini ada tujuh korban yang sudah dievakuasi," kata dia.

Lebih lanjut, ia menyampaikan pada operasi pencarian hari keempat ini akhirnya dihentikan sementara oleh tim SAR gabungan, karena faktor cuaca yang tidak mendukung dan kembali dilanjutkan pada Jumat, (29/3) pukul 07.00 WIB.

“Pukul 14.30 WIB pelaksanaan pencarian korban telah dihentikan oleh tim evakuasi dikarenakan faktor cuaca yang sudah turun hujan,” kata Supriono.

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024