Jakarta (ANTARA) - Lembaga kajian publik, Jakarta Barometer, mendukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun lumbung pangan di Kepulauan Seribu untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat Jakarta.

"Soal pangan saya sangat mendukung 100 persen Kepulauan Seribu dijadikan salah satu lumbung pangan," kata Direktur Jakarta Barometer Jim Lomen Sihombing dalam diskusi Balkoters "Jakarta Merawat Daya Beli, Mengendalikan Inflasi" di Jakarta, Kamis.

Jim menilai Jakarta sangat membutuhkan program seperti lumbung pangan mengingat belum adanya pintu perekonomian di kawasan tersebut.

Nantinya, lumbung pangan itu bisa diisi dengan ikan laut dan sebagainya sehingga Kepulauan Seribu memiliki potensi ekonomi selain dari tempat wisata.

"Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono memutuskan menjadikan itu untuk fokus memecahkan ketahanan pangan kita, maka lumbung pangan itu harus didukung 100 persen," ujarnya.

Baca juga: Kepulauan Seribu jadi lumbung pangan pada 2025
Baca juga: Ini alasan Heru tunjuk Kepulauan Seribu sebagai lumbung pangan

 
Direktur Jakarta Barometer Jim Lomen Sihombing dalam diskusi Balkoters "Jakarta Merawat Daya Beli, Mengendalikan Inflasi", Jakarta, Kamis (28/3/2024). ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Dia turut mengingatkan ada beberapa aspek yang harus diperhatikan seperti infrastruktur hingga kesejahteraan para nelayan sekitar jika memang potensi kawasan itu benar-benar akan dikembangkan.

"Jakarta dulu punya tempat lumbung pangan di Jakarta Utara sampai Karawang, namun lambat laun menjadi pemukiman hingga pabrik," katanya.

Karena itu, dia mendukung adanya lumbung pangan demi memaksimalkan potensi ekonomi yang dimiliki oleh Kepulauan Seribu.

Pemerintah provinsi DKI perlu melakukan sinergi bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menjaga serta mengembangkan Kabupaten Kepulauan Seribu sebagai kawasan yang lebih bersih dan tertata.

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebutkan, rencana pengembangan lumbung pangan (food estate) di Kepulauan Seribu pada 2025 untuk dapat memberikan dampak positif bagi pendapatan asli daerah (PAD) Ibu Kota.

"Memang itu kan potensi, potensi untuk lumbung pangan kelautan. Potensi juga untuk PAD," kata Heru di Stasiun Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Kamis.
Baca juga: Cabai Katokkon dari Toraja cocok dikembangkan di Kepulauan Seribu
Baca juga: Kepulauan Seribu panen 75 kg cabai dan terong di Pulau Tidung Kecil

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024