Jakarta (ANTARA) - Terapi minimal invasif berupa water vapor thermal therapy dapat membantu upaya penyembuhan pembesaran prostat menurut dokter spesialis urologi.

"Water vapor thermal therapy merupakan benchmark tertinggi yang ada di dunia saat ini untuk pengobatan pembesaran prostat. Terapi ini menggunakan frekuensi radio untuk menciptakan energi dalam bentuk uap air," kata dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, Sp.U, FICS dalam taklimat media di Jakarta, Kamis (28/3).

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan, water vapor thermal therapy dilakukan dengan menyuntikkan uap air ke dalam prostat. Tindakan tersebut akan menimbulkan kematian jaringan prostat sehingga prostat bisa mengecil.

Menurut Adistra, terapi tersebut direkomendasikan bagi pasien dengan ukuran prostat tidak terlalu besar, berkisar 30 sampai 80 ml.

Ia menjelaskan, water vapor thermal therapy dapat dilakukan dalam waktu 15 hingga 20 menit saja. Risiko pasien bisa merasakan nyeri, pendarahan, infeksi dan komplikasi akibat operasi pun minim. Demikian pula kemungkinan terjadi gangguan fungsi ejakulasi dan ereksi.

Baca juga: Kenali gejala kanker prostat sedini mungkin
Baca juga: Pengaruh pembesaran prostat pada pria


Adistra mengatakan, water vapor thermal therapy dapat membantu mengatasi ketergantungan terhadap obat pembesaran prostat yang biasanya harus diminum seumur hidup dan menimbulkan berbagai konsekuensi seksual.

"Tujuan akhir yang diharapkan adalah pasien bisa terbebas dari obat, kualitas hidup pasien lebih meningkat, dan angka kekambuhan yang relatif minimal," katanya.

Dia menekankan bahwa penggunaan terapi tersebut harus dilakukan berdasarkan asesmen dari para dokter ahli.

Jika pembesaran prostat sudah parah, ia melanjutkan, maka dokter dapat memberikan pilihan terapi lain seperti operasi laser prostat.

"Thilium merupakan salah satu jenis laser terkini di dunia. Dengan laser itu dapat dilakukan berbagai macam teknik operasi laser prostat seperti teknik enukleasi, yakni memisahkan daging prostat dengan kulit atau kapsul prostat, yang dinamakan Thulium Laser Enucleation of the Prostate atau ThuLEP ataupun Thulium Fiber Laser (ThuFLEP)," ia menjelaskan.

Selain itu, menurut dia, ada pula teknik operasi yang disebut vaporeseksi Thulium Vaporesection of the Prostate (ThuVARP).

Adistra menjelaskan, pembesaran prostat merupakan jenis penyakit yang umum terjadi pada pria berusia di atas 50 tahun. Pada pria dalam kelompok umum itu, insiden kasus pembesaran prostat hampir 50 persen.

"Prostat pada dasarnya merupakan organ seksual pria. Oleh karena itu, segala pengobatan gangguan prostat dapat menimbulkan gangguan fungsi seksual pada pria," katanya.

Baca juga: Cara CERDIK hindari kanker prostat
Baca juga: Sering terbangun untuk BAK bisa jadi gejala kanker prostat


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024