Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta menghadirkan layanan one stop care untuk pasien dengan pembesaran prostat jinak di mana salah satu layanannya menggunakan inovasi invasif yaitu water vapor thermal therapy.

“Meskipun tidak langsung mengancam jiwa, penyakit ini dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup pasien. Hal ini yang mendorong kami untuk menghadirkan one stop care untuk pasien pembesaran prostat jinak,” kata CEO Rumah Sakit Abdi Waluyo dr. Roswin Rosnim Djaafar, MARS dalam media briefing di Jakarta, Kamis.

Roswin menuturkan water vapor thermal therapy mampu meminimalisasi kemungkinan terjadinya efek samping pengobatan pembesaran prostat jinak (Benign Prostate Hyperplasia), terutama risiko disfungsi ereksi dan gangguan ejakulasi.

Baca juga: RS Abdi Waluyo miliki Naeotom Alpha pertama di Asia Tenggara

Terapi itu juga bisa menjadi solusi bagi pasien yang memiliki risiko tinggi untuk tindakan pembiusan dan pembedahan prostat yang lebih invasif seperti berkaitan dengan umur hingga komorbiditas. Prosedur itu pun hanya membutuhkan pembiusan sedasi ringan dan waktu pengerjaannya yang sangat cepat.

“Prosedur ini sangat cepat, hanya berkisar antara 10 sampai 20 menit dengan risiko pendarahan yang sangat rendah dan waktu rawat yang singkat,” ujar dia.

Menurutnya, layanan one stop care itu akan menerapkan pendekatan holistic dari hulu ke hilir dari medis pasien. Adapun jenis terapi yang tersedia saat ini di Indonesia selain water vapor thermal therapy adalah laser Thulium dan Thulium Fiber Laser (TFL) yang menggunakan teknik enukleasi prostat (ThuLEP).

Baca juga: RS Abdi Waluyo gunakan NAEOTOM Alpha untuk pencitraan medis

Seluruh terapi tersebut bertujuan untuk memberikan pilihan tata laksana dan manfaat yang signifikan bagi perbaikan kualitas hidup pasien dengan pembesaran prostat yang kerap terjadi pada pria berusia 50 tahun ke atas.

“Harapan kami, ini menjadi awal yang penting dalam membantu meningkatkan kesembuhan bagi pasien dengan pembesaran prostat jinak. Kami juga terus berupaya untuk melakukan edukasi kepada masyarakat,” ujar dia.

Kepala Departemen Urologi Rumah Sakit Abdi Waluyo dr. Rochani, Sp.B, Sp.U(K) mengatakan water vapor thermal therapy merupakan sebuah kemajuan teknologi di bidang urologi, khususnya pada penyakit pembesaran prostat jinak.

Baca juga: Pemudik dengan pembesaran prostat tak dianjurkan konsumsi minum manis

Terapi tersebut bekerja dengan menyuntikkan uap air ke dalam prostat yang akan menimbulkan kematian jaringan prostat secara luas. Jaringan itu akan mati perlahan dan akan diserap, sehingga prostat akan mengecil.

Dikarenakan tindakannya yang sangat cepat dengan minimnya risiko medis, terapi itu dapat memutus rantai pengobatan pembesaran prostat yang biasanya harus diminum seumur hidup dan menimbulkan berbagai konsekuensi seksual.

“Kami juga tetap berfokus dengan modalitas terapi lainnya, seperti laser dan pengobatan lainnya. Kami berharap pasien pembesaran prostat jinak akan mampu mendapatkan pengobatan yang paling tepat dan bisa meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Rochani.

Baca juga: Kenali gejala kanker prostat sedini mungkin

Baca juga: Ini pengaruh pembesaran prostat pada pria


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024