Kita akan menghadapi arus mudik dan arus balik, tentu kita harus mempersiapkan segala sesuatunya
Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mulai melakukan rapat koordinasi dengan instansi terkait untuk mempersiapkan diri menghadapi arus mudik dan balik saat momentum Hari Raya Lebaran agar lancar seperti menyiapkan posko pengaman maupun strategi apabila terjadi kemacetan.

"Kita akan menghadapi arus mudik dan arus balik, tentu kita harus mempersiapkan segala sesuatunya, yang pertama yang harus disiapkan yaitu data dulu, dari data itu kita akan coba titik-titik mana yang menjadi titik kerawanan, artinya harus apa yang kita lakukan," kata Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin usai rapat koordinasi persiapan Lebaran 2024/1445 Hijriyah di Command Center Garut, Minggu.

Ia menuturkan pemerintah daerah maupun unsur dari kepolisian, TNI, dan juga instansi lainnya tentu sudah siap melakukan pengamanan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat saat momentum Lebaran.

Terutama, kata dia, melakukan langkah yang cepat dan tepat apabila ada sesuatu yang mengganggu arus lalu lintas kendaraan, maupun dampak lainnya.

"Kita akan melakukan gerak cepat untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, dan kami tentunya akan terus berkoordinasi, berkolaborasi dengan TNI, Polri, dan masyarakat, agar semuanya kita dapat mengurai kemacetan dan masalah-masalah yang akan ditimbulkan pada saatnya," kata Barnas.

Baca juga: Pengamanan mudik, Polda Metro Jaya: Sasaran utama kendaraan roda dua
Baca juga: Ratusan warga manfaatkan mudik gratis dari Garut ke Jawa Tengah


Kesiapan untuk pengamanan Lebaran itu, kata dia, sudah seharusnya dilakukan, apalagi tahun ini diprediksi tingkat masyarakat yang mudik akan terjadi peningkatan karena saat ini tidak ada batasan kegiatan masyarakat, tidak seperti waktu dilanda COVID-19.

"Tahun ini saya yakin arus mudik dan arus balik itu akan meningkat, sehubungan dengan sudah normalnya situasi COVID yang dulu kita rasakan," katanya.

Ia menyampaikan langkah pemerintah daerah saat ini di antaranya mengedukasi masyarakat yang berada di kawasan rawan bermunculannya kegiatan perdagangan atau disebut pasar tumpah agar tidak mengganggu arus lalu lintas kendaraan.

Selanjutnya, kata dia, pemerintah daerah akan meminta kusir delman untuk tidak beroperasi selama pengamanan Lebaran karena keberadaannya menghambat laju kendaraan.

"Andong itu akan kita liburkan dengan mungkin kita akan memberi sesuatu kepada mereka agar pada saatnya tidak berlalulintas menghalangi arus balik dan mudik," katanya.

Ia menambahkan pihaknya akan mengingatkan masyarakat untuk mengatur waktu perjalanan mudik maupun balik agar tidak menumpuk di jalan yang akhirnya terjadi kemacetan.

Selain itu, lanjut dia, jajarannya menyiapkan banyak posko di berbagai jalur selatan, tengah, maupun utara, terutama di daerah rawan macet, kecelakaan, dan keramaian orang seperti tempat wisata.

"Ini tentu akan kita bagi zona-zona ini, dengan penempatan juga posko-posko yang nanti kita akan dirikan secara bersama, jadi tidak ada poskonya polisi, ini poskonya TNI, ini poskonya pemda, kita ingin bersama-sama, sehingga kalau ada masalah itu cepat terselesaikan," katanya.

Baca juga: Komisi VI DPR sebut persiapan Pertamina hadapi Lebaran 2024 lebih baik
Baca juga: Dishub Lampung: Pelabuhan Panjang jadi alternatif mudik



 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024