Sidoarjo (ANTARA News) - Mantan Ketua MPR-RI Amien Rais mengatakan menjelang dua tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum ada perubahan signifikan pada kehidupan rakyat pada umumnya. "Kalau saya melihat dari sudut sebagai rakyat sendiri, memang kehidupan rakyat sama, jadi menjelang dua tahun pemerintahan SBY belum signifikan," ujar Amien usai menghadiri Refleksi 70 tahun tokoh pengusaha Muhammadiyah H Bisri Ilyas di Waru, Sidoarjo, Jatim, Sabtu. Kendati mengritik Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Amien memberi nilai A dalam menyelesaikan konflik Aceh. "Memang kita akui Aceh penyelesaiannya sangat bagus, bisa kita kasih nilai A, karena sesuatu yang bagus kita puji juga," katanya. Amien mengatakan, mencari prestasi bagus masih sulit, karena jumlah pengangguran membengkak, investor asing belum datang, infrastruktur jalan di Sumatera hampir semua rusak, sementara ilegal logging masih berjalan, kemiskibnan masih meluas dan kerusakan lingkkungan masih parah. "Yang harus kita perhatikan tinggal satu, kalau SBY mau banting setir masih bisa ada harapan, kalau tidak, ya akan seperti ini sampai 2009. Pidato kenegaraan kemarin banyak hal-hal yang dimanipulasi, karena banyak angka yang mengelabuhi masyarakat, jadi itu kurang bagus, karena jatuhnya ke pembohongan publik," katanya. Menurut Amien, kalau pemeritah pusat tega memanipulasi angka-angka, maka pemberatansan korupsi hanya manis di bibir, tapi kenyataannya tidak sungguh-sungguh. Sementara saat menyampaikan sambutan pada ulang tahun tersebut, Amien mengatakan bangsa Indonesia sedang mengalami depresi, karena jumlah pengangguran masih tinggi. "Ahli ekonomi Indonesia Bangkit meragukan data-data yang disampaikan Presiden," katanya. Amien mengatakan kendatai bangsa Indonesia menghadapi depresi, jangan semua ikutan depresi. "Kita memerlukan keseimbangan, karena itu saya yakin sekali perlu meniru Pak Basir, sebagai antitesis depresi," kata Amien Pada kesempatan yang sama, ia mengatakan kalau terjadinya musibah berturut-turut pada Bangsa Indonesia, termasuk bencana lumpur Lapindo, merupakan adzab kecil dari Allah untuk mengingatkan pada masyarakat Indonesia agar kembali kepada Allah.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006