Isalamabad (ANTARA News) - Pakistan secara resmi membebaskan mantan penguasa Pervez Musharraf dari tahanan rumah pada Kamis setelah pengadilan mengabulkan permohonan jaminan dalam kasus pidana terakhirnya.

Pengadilan distrik Islamabad pada Senin mengabulkan permohonan jaminan jenderal berumur 70-tahun itu atas kasus serangan mematikan terhadap sebuah masjid garis-keras di Ibu Kota Pakistan tahun 2007, kasus terakhir dalam pemerintahannya selama 1999-2008.

Staf penjara meninggalkan rumah Musharraf, yang telah dinyatakan sebagai "sub-penjara", pada Kamis setelah tim hukum Musharraf menyerahkan obligasi jaminan senilai 200.000 rupee (2.000 dolar AS).

"Kami menerima perintah tertulis dari Pemerintah Kota Islamabad pagi ini dan kami telah menelepon kembali petugas penjara yang dikerahkan di rumahnya," kata Malik Mushtaq, pengawas penjara Adiala Rawalpindi.
      
Kepala Pemerintah Daerah Islamabad Jawad Paulus membenarkan kabar tersebut.

"Musharraf adalah orang bebas sekarang, rumahnya tidak sebagai sub-penjara lagi," katanya kepada AFP.

Pengacara Musharraf, Ilyas Siddiqui, mengatakan Musharraf bebas pergi ke mana saja di Pakistan meski namanya masih ada dalam daftar pengawasan pemerintah, yang artinya dia tidak bisa meninggalkan negaranya.

Tetapi pensiunan jenderal itu tetap berada di bawah penjagaan ketat di vilanya di pinggiran Islamabad karena ada ancaman serius terhadap hidupnya.

Taliban telah mengancam akan membunuh Musharraf, yang sebagai presiden Pakistan bersekutu dengan Washington dalam "perang melawan teror" setelah serangan-serangan 9/11 di Amerika Serikat (AS), demikian seperti dilansir kantor berita AFP.
 
Mantan komando Musharraf kembali ke Pakistan pada Maret setelah beberapa tahun hidup di pengasingan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan umum bulan Mei, berjanji "menyelamatkan" negara dari keruntuhan ekonomi dan militansi.

Tetapi dia dilarang bertarung dalam pemilihan umum, yang dimenangkan oleh Perdana Menteri Nawaz Sharif - pria yang digulingkan dari kekuasaan pada tahun 1999 - dan dipukul dengan serangkaian kasus pidana semasa pemerintahannya.

Musharraf telah menghadapi tuduhan pembunuhan terhadap mantan perdana menteri Benazir Bhutto dalam kampanye pemilu tahun 2007 serta atas kematian seorang pemimpin pemberontak Baluch pada tahun 2006 dan penahanan para hakim pada tahun 2007.

Dia dikenakan tahanan rumah pada April, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap mantan panglima militer di negara tempat militer memegang kekuasaan besar.

(Uu.H-AK)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013