Jakarta (ANTARA News) - Satu bagian kecil dalam lutut manusia tak terjelajah hingga saat ini.

Peneliti dari Belgia untuk pertama kalinya memaparkan ligamen (pita mengkilap dan fleksibel dari jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan tulang) baru dalam lutut manusia yang disebut ligamen anterolateral (ALL).

Peneliti melakukan pengujian mendalam pada 41 lutut jenazah dan menemukan ligamen baru pada kesemuanya kecuali satu dari jenazah.

Seorang ahli bedah asal Prancis pernah mengatakan keberadaan ligamen pada 1879, hanya saja belum sepenuhnya terbukti dan dapat dijelaskan hingga sekarang, kata ahli bedah ortopedi, Dr. Steven Claes.

"Anatomi yang kami jelaskan ialah karakterisasi tepat pertama sesuai gambar dan seterusnya," kata Claes seperti yang dilansir LiveScience.

"Keunikan pekerjaan kami tidak hanya soal identifikasi struktur misterius, tapi juga yang pertama untuk mengidentifikasi fungsinya".

Para peneliti mempresentasikan karya baru mereka Maret 2013 ini pada pertemuan American Academy of Orthopaedic Surgeons di Chicago.

Kadangkala saat orang mengalami cedera ligamen anterior cruciate (ACL), mereka menderita "pergeseran poros", yaitu lutut berpindah dengan cara tertentu.

Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah urat di dalam sendi yang menjaga kestabilan sendi lutut.

Sebuah studi yang diterbitkan pada Oktober dalam Jurnal Anatomi menunjukkan "pergeseran poros" dapat disebabkan cedera ligamen anterolateral (ALL), yang berfungsi mengendalikan perputaran tibia (tulang kering), salah satu dari dua tulang di bawah kaki.

Satu tipe dari "pergeseran poros" terjadi bersamaan dengan (luka) cedera ligamen anterolateral (ALL), kata Claes.

"Jika luka tak diobati atau diabaikan maka akan menyebabkan ketidakstabilan setelah dilakukanya operasi ligamen anterior cruciate (ACL)," tambahnya.

Mengapa tak ditemukan sebelumnya? Claes mengatakan ia tak tahu, meskipun bisa disebabkan oleh teknik pembedahan yang buruk, atau degradasi dari ligamen pada jenazah.

Ini bukan pertama kalinya bagian tubuh manusia yang baru telah ditemukan belakangan ini.

Para ilmuwan melaporkan pada Juni bahwa mereka telah menemukan lapisan baru mata, bernama Lapisan Dua, di belakang kornea,  jaringan transparan di bagian paling depan dari mata manusia yang membantu untuk memfokuskan cahaya yang masuk.


Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013