Citi Indonesia memiliki komitmen dan fokus pada bisnis institutional banking yang meliputi enam bisnis besar antara lain investment banking, corporate banking, commercial banking, trade and treasury services atau transaction banking, security service
Jakarta (ANTARA) - Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatat pertumbuhan pinjaman (loan growth) sebesar 15 persen di tahun 2023 pada lini bisnis institusi (institutional banking), terutama ditunjang berkembangnya sektor perantara keuangan.

"Untuk loan growth, kalau kita melihat sepanjang tahun 2023, bisnis institusi mencatat pertumbuhan pinjaman sebesar 15 persen  di atas rata-rata pinjaman  di tahun yang sama," kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi saat konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Pada November 2023, Citi Indonesia resmi melepas bisnis consumer banking setelah dijual ke Bank UOB. Penjualan tersebut mencakup bisnis perbankan ritel seperti branch banking, deposito, wealth management, kartu kredit, dan pinjaman tanpa agunan termasuk perpindahan karyawan.

Meskipun mengakhiri bisnis consumer banking, Batara mengatakan Citi Indonesia tetap mencatat pertumbuhan yang baik untuk lini bisnis tersebut selama 11 bulan.

Salah satunya dari retail banking yang menurut Batara jumlah akuisisi nasabah baru kartu kredit melalui saluran digital meningkat sebesar 92 persen pada Agustus 2023 atau sebelum bermigrasi ke UOB.

"Sehingga dengan selesainya proses divestasi, kami melihat bahwa bisnis konsumen (consumer banking) sampai November itu tetap menunjukkan pertumbuhan yang baik di tahun 2023, efektifnya 11 bulan," kata dia.

Pasca-penjualan consumer banking, Batara mengatakan Citi Indonesia memiliki komitmen dan fokus pada bisnis institutional banking yang meliputi enam bisnis besar antara lain investment banking, corporate banking, commercial banking, trade and treasury services atau transaction banking, security services atau custodian, serta markets dan trading.

Untuk kinerja di lini corporate banking, Batara mengatakan bahwa Citi terus menyediakan layanan dan solusi akhir (end-to-end) kepada seluruh klien. Pada tahun lalu, Citi Indonesia terlibat dalam beberapa transaksi penting salah satunya termasuk penerbitan obligasi hijau untuk PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) sebesar 400 juta dolar AS pada Mei 2023.

Selain itu, Citi Indonesia juga memberikan fasilitas pembiayaan sosial (social loan) kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) pada Oktober 2023 senilai Rp650 miliar, setelah sebelumnya pada Maret 2023 fasilitas yang sama telah diberikan sebesar Rp150 miliar.

"Jadi  pembiayaan sosial (social loan) merupakan komitmen kami untuk mempercepat inklusi  di bidang keuangan termasuk komitmen kami terhadap  Environmental, Social, and Governance (ESG)," kata Batara.

Sementara itu, Citi Indonesia juga mencatat kinerja positif pada lini bisnis multinasional dengan pendapatan yang tumbuh sekitar 10 persen sepanjang 2023.

"Hal ini dicapai melalui berbagai ragam inisiatif, termasuk Asia to Asia yaitu klien daripada Asia yang investasi di Indonesia. Sehingga Asia to Asia koridor ini mencapai pertumbuhan sekitar delapan persen pada 2023. Yang terbesar adalah dari koridor China sebesar 19 persen, disusul dengan Jepang sekitar 12 persen," jelas Batara.

Pada lini bisnis komersial (commercial banking), Citi Indonesia membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 25 persen yoy terutama berasal dari klien-klien multinasional dan solusi manajemen kas.

Untuk bisnis market dan trading, Citi Indonesia melanjutkan kemitraan strategis dengan aplikasi investasi Bibit.id untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di pasar modal.

Bisnis treasury and trade solutions (TTS) juga mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023 dan didukung oleh pertumbuhan per tahun yang stabil dari simpanan pihak ketiga sebesar 5 persen. Adapun bisnis trade finance, Citi Indonesia membukukan pertumbuhan sebesar 10 persen.

Terakhir, bisnis security service atau custodian menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang konsisten di tahun lalu terutama didorong oleh klien lokal di bisnis pengolahan dana (fund services) dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 12 persen yoy serta arus masuk yang stabil di bisnis custodian dengan pertumbuhan pendapatan sebesar tiga persen yoy.
Baca juga: Laba bersih Citi Indonesia naik 82 persen pada 2023
Baca juga: OJK: Peralihan segmen jadi alasan bank asing kurangi bisnis di RI
Baca juga: Nasabah UOB Indonesia bertambah 1 juta setelah akuisisi Citi Indonesia

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024