Medan (ANTARA News) - Pasokan sejumlah komoditi sayuran ke kota Medan dalam beberapa hari ini terganggu yang diakibatkan aktivitas erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo.

Pelaksana tugas Wali Kota Medan Dzulmi Eldin di Medan, Jumat mengatakan, debu vulkanik dan awan panas yang terjadi akibat erupsi Gunung Sinabung beberapa hari sebelumnya menyebabkan para petani, terutama yang berada di sekitar wilayah gunung tersebut gagal panen.

"Akibatnya pasokan sayuran ke Kota Medan juga menurun drastis, sehingga untuk beberapa komiditas menjadi langka," katanya.

Ia bersama sejumlah staf juga sudah melakukan peninjauan langsung ke Pasar Pagi Sambu, guna melihat langsung aktifitas pedagang yang menjual sayuran dan mencari solusi dari minimnya pasokan sayuran.

Untuk mengatasi hal itu, ia berharap Kecamatan Medan Marelan yang selama ini sebagai sentra penghasil sayur di Kota Medan, diminta segera mendistribusikan seluruh hasil sayurannya guna mengantisipasi kekurangan pasokan tersebut.

"Selain mengantisipasi kekurangan pasokan sayuran, kunjungan ini juga dilakukan untuk meyakinkan warga Kota Medan bahwa sayuran yang terkena abu vulkanik layak konsumsi," katanya.

Eldin yang dalam peninjauan itu didampingi Kadis Kesehatan Kota Medan drg Usma Polita, menegaskan bahwa sayuran yang terkena abu vulkanik layak konsumsi, asalkan sebelum dikonsumsi, dicuci terlebih dahulu menggunakan air sampai bersih.

"Setelah itu dimasak sampai benar-benar matang. Jadi saya minta kepada masyarakat agar tidak ragu dan khawatir mengkonsumsi sayuran dari Tanah Karo," katanya.

Hal yang sama juga dikatakan Kadis Kesehatan Usma Polita yang mengatakan bahwa warga tidak perlu merasa was-was mengkonsumsi sayuran dari Tanah Karo.

Hasil koordinasi yang telah dilakukan dengan Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM), sayuran yang terkena abu vulkanik tidak berdampak pada kesehatan orang yang mengkonsumsinya.

Untuk membuktikannya, Usma langsung mengambil sebuah tomat dari dalam keranjang milik seorang pedagang, setelah mencucinya dengan menggunakan air mineral kemasan, tanpa ragu sedikit pun dia langsung memakan buah tomat tersebut.

"Tomat yang kotor akibat terkena abu vulkanik jika telah dicuci dengan bersih, tidak ada masalah dengan kesehatan," katanya. (KR-JRD/S025)

Pewarta: Juraidi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013