Jakarta (ANTARA) - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R. Haidar Alwi, menilai kinerja Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo sangat baik, terutama selama momentum Pemilu 2024 yang tantangannya tidaklah mudah.

"Capaian ini tidak terlepas dari visi dan kepemimpinan yang kuat dari Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo,” kata Haidar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Meskipun sempat diserang isu SARA pada awal masa jabatannya, kata Haidar, Kapolri menjawab keraguan tersebut dengan merangkul semua kelompok, golongan, dan elemen masyarakat.

Ia mengatakan bahwa Kapolri tidak hanya dekat dengan umara (pemimpin pemerintahan), tetapi juga dekat dengan ulama, aktivis, dan masyarakat.

Hal ini terbukti dengan keberhasilan Kapolri untuk mencegah dan meminimalkan gesekan-gesekan yang berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban masyarakat.

Bahkan, lanjut dia, sifat demokratis Kapolri yang dalam terlihat ketika orang nomor satu di Polri itu secara terbuka mempersilakan masyarakat untuk berdemonstrasi menyampaikan pendapat terkait Pemilu 2024 dengan catatan untuk tidak berlaku anarkis dan merusak fasilitas umum.

“Hal itu kontras sekali dengan Pemilu 2019 yang menelan puluhan korban jiwa, ratusan orang ditangkap, serta ratusan korban luka dari kalangan aktivis, mahasiswa, masyarakat, bahkan aparat Polri sendiri. Ditambah tuduhan kriminalisasi ulama yang memicu kemarahan umat berkepanjangan,” kata Haidar.

Ia mengakui bahwa polarisasi dalam Pemilu 2024 memang tidak separah Pemilu 2019. Akan tetapi, setiap masa kepemimpinan memiliki tantangannya masing-masing.

Pada Pemilu 2024, kata dia, terdapat serangan, hoaks, dan provokasi yang menyasar profesionalitas, netralitas, dan integritas Polri untuk menimbulkan kerusuhan. Tanpa keberhasilan upaya pencegahan yang dilakukan Polri, tragedi Pemilu 2019 bisa saja kembali terulang.

“Alhamdulillah Kapolri dan jajarannya mampu mengendalikannya. Tidak ada lagi kerusuhan yang menimbulkan korban jiwa, penangkapan aktivis dan mahasiswa, serta tidak ada lagi tuduhan kriminalisasi ulama kepada institusi Polri,” kata Haidar.

Baca juga: PASKODE: Permintaan pemanggilan Kapolri ke MK tidak relevan

Baca juga: Kapolri pastikan pengawalan pemudik di wilayah rawan


Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2024