ada dua sopir yang tensinya tinggi
Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Puluhan sopir bus angkutan mudik Lebaran yang masuk Terminal Gayatri, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu menjalani pemeriksaan kesehatan gratis yang disediakan tim dinkes setempat.

Para awak bus, mulai sopir hingga kenek bus terlebih dulu menyerahkan sampel urine untuk memastikan mereka bekerja dengan kesadaran tidak maksimal karena sakit ataupun di bawah pengaruh narkoba/minuman keras.

"Pemeriksaan dilakukan acak, dan hasilnya ada dua sopir yang tensinya tinggi," kata Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Jodi Indrawan di Tulungagung.

Kedua sopir masih diperbolehkan melanjutkan bekerja setelah tim kesehatan memberinya obat penurun darah tinggi.

Selain pemeriksaan kesehatan, petugas gabungan dari Satlantas dan Dishub Tulungagung juga memeriksa kelaikan armada bus yang beroperasi selama periode mudik/balik Lebaran.

Baca juga: Tes kesehatan supir bus bantu kurangi kecelakaan saat mudik Lebaran
Baca juga: Terminal Pulo Gebang pastikan supir bus sehat dan layak mengemudi


Total ada 16 armada bus yang dilakukan dilakukan pengecekan, mulai dari kelengkapan sarana keselamatan seperti fungsi rem, spion, kondisi ban maupun ketersediaan alat pemecah kaca dan APAR untuk kondisi darurat, maupun surat-surat kendaraan seperti STNK dan SIM.

"Pemeriksaan kendaraan meliputi kelengkapan administrasi kendaraan, pengereman, kemudi, lampu dan alat keselamatan," kata Korsatpel Terminal Gayatri Tulungagung, Yono.

Dari 16 bus yang diperiksa acak itu, 15 armada diperbolehkan melanjutkan perjalanan sementara satu unit diminta tunda berangkat karena ditemukan baut roda tidak lengkap.

"Bisa berangkat asalkan baut yang lepas dipasang," kata Yono.

Yono melanjutkan hingga saat ini belum ada peningkatan penumpang di Terminal Gayatri.

Baca juga: Shell hadirkan layanan periksa kendaraan dan kesehatan untuk supir
Baca juga: Pengelola Terminal Kalideres lakukan tes urine kepada para supir bus
Baca juga: BNN tes urine supir bus dan pemudik di Terminal Mengwi Bali

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024