Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengungkapkan, kapasitas produksi PT Pupuk Indonesia pada 2024 mencapai 14 juta ton.
 
"PT Pupuk Indonesia saat ini kapasitas produksi pupuknya adalah 14 juta ton (pembulatan)," ujar Rahmad dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu.
 
Kapasitas itu, lanjut dia, terdiri atas produksi pupuk urea sebesar 9,4 juta ton dan NPK sebesar 4,4 juta ton. Tak hanya itu, ia menyebut pihaknya juga memproduksi bahan kimia berupa amonia sebesar 7 juta ton.
 
Dengan capaian produksi amonia itu, PT Pupuk Indonesia menempatkan perusahaan BUMN sebagai produsen amonia terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara.
 
"Ini juga menempatkan PT Pupuk Indonesia sebagai produsen amonia terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara. Pesaing terbesar kedua adalah Qatar Gas yang memproduksi 3 juta ton amonia dunia. Rangking PT Pupuk Indonesia itu enam besar," ujarnya pula.
 
Soal produksi, disebutkan pupuk berbasis nitrogen (N base) memiliki kontribusi yang signifikan pada produktivitas produk pertanian sebesar 56 persen.
 
Sementara unsur lainnya dr pupuk itu yakni phospate (P) berkontribusi pada produktivitas pertanian sebesar 29 persen dan kalium (K) 15 persen.
 
Berbeda dengan nitrogen yang dapat dipasok dari salam negeri, kedua bahan tersebut diakuinya masih sepenuhnya mengandalkan pasokan dari luar alias impor.

Baca juga: Presiden Jokowi pastikan pemerintah akan lunasi utang subsidi pupuk
Baca juga: Pupuk Indonesia beri diskon pupuk nonsubsidi di 43 titik sentra pangan
Baca juga: Pupuk Indonesia gelar Safari Ramadhan berbagi bantuan ke warga sekitar

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024