artinya kita bisa simpan uang, yang seharusnya dipakai beli tiket
Jakarta (ANTARA) - Mayoritas warga yang ikut program mudik gratis Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengapresiasi kebijakan tersebut karena ongkos untuk pulang ke kampung halaman bisa lebih irit sehingga sisanya bisa untuk keperluan lain.
 
"Saya berangkat sama istri dan satu anak. Program ini menurut saya asyik, artinya kita bisa simpan uang, yang seharusnya dipakai beli tiket jadi bisa buat yang lain misalnya buat bagi-bagi ke keponakan," kata salah seorang peserta mudik gratis Pemprov DKI Jakarta, Ridwansyah (40) di Jakarta, Kamis.
 
Ridwansyah yang menjadi peserta mudik gratis tujuan Malang berharap Pemprov DKI Jakarta bisa secara rutin menggelar program mudik gratis setiap tahun.
 
Selain itu, peserta mudik gratis asal Kembangan, Jakarta Barat bernama Lena mengaku sudah datang ke Monas sejak pukul 05.00 WIB. Dia mengaku ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti program mudik gratis dari Pemprov DKI Jakarta.
 
"Ini mau mudik ke Malang berempat sama keluarga. Kalau yang dari pemprov ini baru pertama kali. Sebelumnya pernah mudik gratis tapi dari yang lain," ujar Lena.
 
Lena mengaku dirinya sempat merasa kesulitan saat proses pendaftaran mudik gratis. Dia baru berhasil mendaftar setelah tiga hari mencoba pendaftaran, sedangkan selama proses verifikasi tidak ada kendala.
 
Sedangkan Rihwinarti (40), peserta mudik gratis tujuan Semarang mengaku bersyukur karena dirinya masih  mendapatkan kesempatan mengikuti program ini setelah gagal di pendaftaran gelombang pertama. Rihwinarti baru berhasil daftar di gelombang kedua pendaftaran karena adanya kuota sisa.
 
"Awal-awal sih gelombang pertama lumayan susah karena akses kita ke web sulit. Dan ketika bisa bisa masuk (login) ternyata sudah enggak bisa, jadi pas pembukaan itu susah sekali, tapi pas udah dibuka, kuota abis, nah pas di gelombang kedua ini kuota sisa. Alhamdulillah berhasil," jelas Rihwinarti.
 
Rihwinarti mengaku sudah dua kali mengikuti program mudik gratis dari Pemprov DKI Jakarta. Pada 2022, dirinya mengaku berbeda dengan program mudik tahun ini jika dilihat dari jumlah pemudik.
 
"Bedanya kalo yang pertama saya ikut itu tidak sebanyak ini, kalo ini cukup banyak sih, kalo sebelumnya mungkin waktu pertama saya ikut itu baru pertama kali Pemprov mengadakan untuk mudik gratis jadi belum banyak, kalo sekarang sudah banyak," ucapnya.

Keberangkatan 279 bus program Mudik Gratis 2024 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2024). ANTARA/Siti Nurhaliza

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara resmi melepas keberangkatan 279 bus program Mudik Gratis 2024 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis.
 
"Dengan mengucap Bismillahirrahmannirrahiim, saya melepas keberangkatan peserta mudik gratis angkutan Lebaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2024/1445 Hijriah, semoga semua aman dan sehat sampai ke kampung halaman dan selamat berkumpul bersama keluarga di hari Lebaran," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono dalam sambutannya pada acara pemberangkatan Mudik Gratis DKI Jakarta Tahun 2024/1445 Hijriah.
 
Joko menyebut program mudik gratis yang diinisiasi Pemprov DKI Jakarta sejak 2019 ini sebagai salah satu upaya menekan angka kecelakaan saat mudik, khususnya bagi yang sering menggunakan sepeda motor.
 
Selain itu, program ini juga sebagai bentuk komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam memberikan moda transportasi yang mudah dan aman dalam momen perayaan Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah di kampung halaman masing-masing.
Baca juga: Pemprov DKI memberangkatkan 279 bus program Mudik Gratis 2024
Baca juga: Pemprov DKI sediakan 2.000 paket sembako murah bagi warga Rusun Nagrak
Baca juga: 170 pelajar yang terlibat tawuran dikumpulkan di Balai Kota DKI

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024