Jerusalem (ANTARA News) - Lebanon menuduh Israel melanggar gencatan senjata yang diprakarsai PBB menyusul bentrokan antara pasukan khusus Israel dan pejuang Hizbullah Sabtu pagi yang menewaskan empat orang. "Pendaratan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel hari ini di Bekaa adalah pelanggaran yang menyolok atas gencatan permusuhan yang diumumkan Dewan Keamanan," kata Perdana Menteri Lebanon, Fuad Siniora dalam maklumatnya, menurut AP. Siniora juga dilaporkan mengatakan, dia telah berbicara dengan Sekjen PBB Kofi Annan melalui telepon Jum`at malam yang mengajukan komplain mengenai pesawat tempur Israel berkali-kali memasuki wilayah udara Lebanon sejak gencatan senjata berlaku efektif Senin lalu. Menteri Pertahanan Israel, Elias Murr kemudian mengancam bahwa jika PBB tidak mampu bersikap terhadap komando serangan Israel, `saya akan memaksa merekomendasikan sidang kabinet pada awal pekan depan untuk menghentikan penggelaran militer di selatan." Bentrokan Sabtu terjadi di bukit di pinggiran desa Boudai, dekat daerah benteng pertahanan para pejuang di Baalbek, merupakan insiden serangan besar pertama yang dilakukan negara Yahudi itu sejak gencatan senjata diberlakukan. Reuters mengutip sumber-sumber pertahanan di Lebanon mengatakan, tiga pejuang Hizbullah tewas dalam serangan tersebut, yang dilaporkan terjadi setelah dua kendaraan militer didaratkan oleh helikopter Israel, yang dicegat saat mereka hendak menyerang Hizbullah serta mendesak mereka mundur di balik pesawat terbang. Seorang petugas militer Israel tewas dalam serangan ini sedangkan dua serdadu lainnya cedera, seorang cedera gawat, kata media Israel. Militer negara Yahudi itu mengatakan, pihaknya memerintahkan tentaranya memasuki Lebanon `untuk mencegah dan mengganggu dengan kegiatan teror terhadap Israel, terutama dalam hal menyelundupkan senjata dari Iran dan Suriah untuk Hizbulah," menurut laporan situs Jerusalem Post. Pihak militer melaporkan, bahwa pasukan berhasil menyelesaikan misinya dengan sukses, dan bahwa operasi demikian akan dilakukan sampai pasukan multinasional berada di tempat untuk mencegah dipersenjatainya kembali Hizbullah. Sementara itu Hizbullah mengaku pihaknya berhasil menggagalkan serangan Israel. Kantor berita AP mengutip saksi mata mengatakan, rudal Israel menghancurkan sebuah jembatan selama serangan udara pertama sejak gencatan senjata mengakhiri pertempuran 34 hari yang dilakukan kedua pihak. Agresi Israel ke Lebanon selatan dengan dalih memerangi Hizbullah telah menewaskan sekitar 1.000 orang, sebagian besar terdiri warga sipil, wanita dan anak-anak.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006