Kairo (ANTARA News) - Menlu Tunisia, Abdelwahab Abdallah, dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Jakarta sebagai balasan atas kunjungan Menlu Hassan Wirajuda ke Tunis tiga tahun silam. "Ya, benar, Menlu Tunisia akan berkunjung ke Jakarta pada November mendatang untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara, dan merupakan kunjungan balasan atas lawatan Menlu Hassan Wirajuda pada 2003," kata Dubes RI untuk Tunisia, Hertomo Reksodiputro, yang dikonfirmasi ANTARA Kairo, Minggu. Dalam kunjungan itu, Menlu Abdallah dan Menlu Hassan direncanakan akan menghadiri pertemuan komisi bersama Indonesia-Tunisia di Jakarta, untuk membicarakan seputar kerja sama kedua negara di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi dan sosial budaya. "Semua kerja sama ini terjalin baik, karena bertolak dari spirit peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) lalu di Bandung," tutur Dubes Hertomo. Bertalian dengan itu, Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri RI, Imron Cotan, dan Kepala Biro Perlengkapan Deplu, Freddy Sirait, saat ini melakukan kunjungan ke Tunisia untuk misi serupa. Menteri agama kagum Sementara itu, Menteri Agama Tunisia, Dr. Abu Bakar Al-Akhzouri, menyatakan kekagumannya atas kekayaan budaya Indonesia saat menyaksikan pertunjukkan beragam kesenian tradisional Nusantara pada Malam Resepsi diplomatik memeriahkan HUT RI ke-61 di Tunisia, Jumat (18/8) malam. "Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia memiliki potensi luar biasa, termasuk di antaranya memiliki kekayaan budaya yang melimpah," kata Menag Al-Akhzouri, seperti dikuti Ketua Tim Pertunjukan Kesenian HUT RI di KBRI Tunis, Dede Permadi, kepada ANTARA Kairo, Minggu. Dalam kesempatan yang sama, Dr Al-Akhzouri yang juga mantan rektor Universitas Ez Zitouna Tunis ini, turut menyampaikan selamat kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia sehubungan HUT ke-61 Kemerdekaan RI. "Selamat merayakan HUT ke-61 Proklamasi Kemerdekaan RI. Kita menaruh harapan besar kepada Indonesia, sebagai negara Muslim terbesar, khususnya dalam pengembangan budaya Islam," paparnya. Kehadiran Menag Al-Akhzouri ini disambut hangat oleh Duta Besar RI untuk Tunisia, Hertomo Reksodiputro SH dan warga Indonesia setempat. Dubes Hertomo mengemukakan selain Menag Al-Akhzouri, hadir pula dalam acara Malam resepsi diplomatik itu sekitar 300 undangan dari kalangan penjabat tinggi negara dan tokoh masyarakat setempat, serta para Duta Besar negara sahabat. Sekretaris Jenderal Departemen Luar Negeri RI, Imron Cotan dan Kepala Biro Perlengkapan Deplu, Freddy Sirait, yang saat ini melakukan kunjungan ke Tunisia, juga turut hadir dalam acara respsi diplomatik tersebut. Acara yang dilaksanakan hari Jumat (18/8) pukul 19.30 - 21.00 waktu setempat berlangsung di Lapangan Wisma Duta Besar, di kawasan Gammarth, Tunis. Malam resepsi itu menampilkan beragam kesenian tradisional Indonesia yang dimainkan di atas panggung, diantaranya Tari Lenso, Tari Indang dan Petikan Kecapi yang dimainkan oleh para mahasiswa dan pelajar Indonesia di Tunisia. Juga ada penampilan Musik Angklung yang membawakan lagu Jawa Timur Rek Ayo Rek dan sebuah lagu Arab terkenal Ya Mustafa. Tim yang dipimpin oleh Dede Permana ini terdiri dari mahasiswa dan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan KBRI Tunis. Selain menikmati pertunjukan kesenian, para undangan juga mencicipi masakan khas Indonesia yang disediakan panitia. Malam resepsi ini merupakan rangkaian acara peringatan HUT RI yang acara puncaknya adalah upacara pengibaran bendera di lapangan KBRI Tunis pada 17 Agustus. HUT Kemerdekaan RI juga dimeriahkan dengan pertandingan beberapa cabang olahraga meliputi sepakbola, jalan cepat, tenis meja, gaple dan memancing. (*)

Copyright © ANTARA 2006